Si-Jawarba: Jawaban Pelestarian Manuskrip Keagamaan
Yogyakarta (Balitbang Diklat)---Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof. Machasin menegaskan bahwa Sistem Informasi Jaga Warisan Bangsa (Si-Jawarba) yang dikembangkan Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) menjawab kegelisahan terkait pelestarian manuskrip keagamaan. Dengan adanya Si-Jawarba, siapapun dapat menikmati dan memanfaatkan hasil penelitian naskah kuno keagamaan.
“Si-Jawarba menjadi jawaban dari kegelisahan pelestarian manuskrip keagamaan. Melalui platform ini, peminat yang memiliki kepentingan untuk mempertahankan khazanah, nilai-nilai, dan warisan budaya nusantara dapat mengaksesnya,” ujar Machasin saat menghadiri Sosialisasi Sistem Integrasi Digitalisasi Manuskrip Agama dan Keagamaan Nusantara (Si-Jawarba) di Yogyakarta, Rabu (4/9/2024).
Menurut mantan Kepala Balitbang Diklat ini, Kementerian Agama telah mengerjalan banyak hal, namun jika tidak diketahui orang lain, maka menjadi tidak berguna.
“Dengan adanya Si-Jawarba, kita dapat mengakses, mendownload, dan memanfaatkan hasil kerja penelitian, khususnya manuskrip keagamaan,” katanya.
Sebagai contoh, lanjut Machasin, informasi seperti wisata religi, arsitektur masjid, termasuk berbagai hal yang berkaitan dengan khazanah Al-Qur’an bisa diakses oleh banyak orang.
Pada kesempatan tersebut, Machasin juga memaparkan sumber dan kondisi manuskrip keagamaan yang terdapat di Yogyakarta. Naskah kuno tersebut tersebar di perpustakaan umum dan universitas, Perpustakaan Kasultanan, Perpustakaan Pakualaman, Museum Sonobudoyo unit II (Wijilan), koleksi pribadi, masjid, dan pesantren.
“Manuskrip keagamaan yang tersebar bisa dikerjasamakan untuk diintegrasikan ke dalam Si-Jawarba,” tuturnya.
Menutup paparannya, Machasin mengapresiasi Puslitbang LKKMO yang telah menginisiasi hadirnya Si-Jawarba. “Saya mengapresiasi hadirnya Si-Jawarba, semoga bisa menjadi legasi bagi Kementerian Agama,” pungkasnya.
(Dewi Indah Ayu)