Sikapi Perbedaan, Ciptakan Sinergi Bangun Umat
Jakarta, 23/7 - Perbedaan yang ada di antara umat Islam sudah saatnya disikapi dengan arif dan bijaksana sehingga timbul sinergi sesama Muslim dalam membangun ekonomi umat. Umat saat ini menunggu kerja-kerja sosial dan keagamaan ormas-ormas Islam dalam upaya pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Puslitbang Kehidupan Keagamaan Prof. H. Abd. Rahman Mas’ud, Ph.D saat membuka Workshop Nasional Penguatan Pembinaan Usaha melalui Pusat-pusat Ekonomi Umat, kerjasama Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI dengan Puslitbang Kehidupan Keagamaan di Hotel Sofyan tanggal 23 Juli 2011.
Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari ini diikuti oleh 60 orang peserta, yang terdiri dari perwakilan seluruh ormas-ormas Islam dan perwakilan pengurus koperasi dibawah naungan ormas Islam se-Jabodetabek. Workshop ini bertujuan untuk mendorong implementasi dan penerapan pola atau model pemberdayaan ekonomi umat yang memiliki tingkat keberhasilan yang cukup tinggi dan memperkuat jejaring ekonomi umat. Workshop ini dianggap penting karena dapat dijadikan sebagai jembatan penghubung bagi para ormas Islam dan lembaga ekonomi dibawah naungannya dengan para praktisi ekonomi yang telah melakukan pemberdayaan di masyarakat.
Mas’ud mengatakan bahwa dalam masalah SDM, harus diakui bahwa tingkat pendidikan umat Islam masih jauh dari apa yang diharapkan. Sebagian umat Islam juga menghadapi dilema sikap kehidupan. Faham Jabbariyah atau pasrah masih menghinggapi sebagian umat Muslim, sehingga menghasilkan the culture of poverty. Dalam hal manajemen, manajemen umat Islam terkesan masih belum modern. “Padahal kita umat Islam memiliki organisasi massa, seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama serta ormas-ormas Islam lainnya, yang merupakan modal besar dan aset yang sangat berharga bagi pengembangan ekonomi umat”, ucap Mas’ud.
Oleh karena itu, banyak hal yang urgent untuk dilakukan oleh ormas-ormas Islam dalam kaitannya dengan pemberdayaan umat, diantaranya melalui pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) serta penguatan pengelolaan dana umat melalui ZISWAF (Zakat, Infaq, Sadaqah dan Wakaf).
Di akhir sambutannya, Mas’ud menegaskan bahwa ormas Islam memiliki peran yang sangat signifikan dalam pemberdayaan umat Islam baik dari sisi sosial ataupun dari sisi ekonomi. Mas’ud juga berharap bahwa workshop ini dapat menghasilkan kesepakatan-kesepakatan yang kongkrit untuk ditindaklanjuti bersama, sehingga melalui kerja sama yang harmonis antara pemerintah, ormas Islam dan lembaga-lembaga terkait, tujuan-tujuan pembangunan dapat segera direalisasikan. (Ed)