Sineas Muda Indonesia Bersaing di Festival Film Moderasi Beragama Kemenag 2024
Sumedang (Balitbang Diklat)---Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI sukses menggelar Malam Anugerah Festival Film Moderasi Beragama 2024. Acara bergengsi yang berlangsung di kampus Universitas Padjadjaran (Unpad) Jatinangor Sumedang ini, dihadiri oleh para sineas muda, para mahasiswa, serta tamu istimewa dari berbagai kalangan masyarakat yang antusias mengapresiasi karya-karya film pendek bertemakan moderasi beragama.
Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Kementerian Agama Suyitno memberikan apresiasi tinggi kepada tim juri, yang terdiri dari Dedi Mizwar, Alissa Wahid, dan Aria Kusumadewa yang kembali berpartisipasi setelah tahun sebelumnya festival ini diselenggarakan di Universitas Indonesia dengan tema yang berbeda, namun tetap dalam kerangka moderasi beragama.
“Kami percaya bahwa film adalah salah satu instrumen yang paling efektif untuk menyampaikan pesan moderasi beragama. Film mampu menyampaikan pesan singkat yang langsung berdampak pada perilaku masyarakat,” ujar Suyitno di Sumedang, Rabu (28/8/2024).
Menurut Suyitno, festival tersebut merupakan bagian dari penugasan kepada tiga Balai Litbang Agama, yakni Balai Litbang Agama Semarang dengan inovasi Kampung Moderasi, Balai Litbang Agama Makassar dengan Musik Moderasi Beragama, dan Balai Litbang Agama Jakarta dengan Film Moderasi Beragama.
Suyitno juga menekankan bahwa moderasi beragama yang disampaikan melalui film diharapkan dapat menjadi alat yang lebih efektif dalam mempromosikan toleransi dan keberagaman di tengah masyarakat.
Hadir dalam acara tersebut pimpinan Unpad yang diwakili oleh Direktur Tata Kelola, Legal, dan Komunikasi, Prof. Isis Irwansyah, serta pejabat eselon I Kementerian Agama, Staf Ahli Menteri Agama, Direktur KSKK Ditjen Pendidikan Islam, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Badan Amil Zakat Nasional, dan perwakilan dari Majelis Hukama Muslimin.
Isis Irwansyah dalam sambutannya menyampaikan bahwa bagi Unpad, penyelenggaraan festival ini merupakan kehormatan yang luar biasa. Menurutnya, Festival Film Pendek Moderasi Beragama memiliki makna yang dalam, terutama dalam konteks Indonesia yang majemuk.
“Pesan moral yang disampaikan oleh para sineas muda melalui karya mereka sangat penting untuk memperkuat harmonisasi dalam kehidupan sosial bermasyarakat. Saya berpesan kepada mahasiswa Unpad agar dapat mengimplementasikan moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.
Pada malam puncak ini, beberapa kategori penghargaan diumumkan, di antaranya:
- Kategori Film Favorit dimenangkan oleh film "Dhawak" produksi Madrasah Aliyah Negeri 2 Tulang Bawang Barat.
- Kategori Film Pelopor Pelajar Terbaik dimenangkan oleh film "Lontong" produksi Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Malang.
- Kategori Cerita Film Terbaik diraih oleh film "Tasamuh" produksi UIN Raden Intan Lampung.
- Kategori Sutradara Terbaik diberikan kepada Caesario Arnoldi melalui film "Selamat Berduka Cita".
- Kategori Film Terbaik dimenangkan oleh film "Islah" produksi Perspektif Film Studio.
Selain penghargaan utama, Majelis Hukama Muslimin Indonesia juga memberikan apresiasi khusus kepada beberapa film lainnya, seperti "Amin", "Liang", "Guyub Rukun", "Menyapa Terang di Ujung Malam", "Payung Persaudaraan", "Ebetus", dan "Jumat". Total hadiah yang diperebutkan dalam festival ini mencapai 50 juta rupiah.
Acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan rampak kendang Giri Kawangi dan tarian Saman yang dibawakan oleh mahasiswa Sastra Unpad, menambah kemeriahan dan keistimewaan malam anugerah tersebut.
(Barjah)