Sinergi Doa Kemenangan Ramadhan
Oleh Nasrullah Nurdin
Interaksi terindah seorang Muslim adalah ketika berkomunikasi dengan Rabbnya. Yaitu, ketika bersimpuh pasrah memanjatkan doa, yang dengannya segala semburat keluhan, keinginan, dan pengharapan akan bias lebur tersampaikan. Dan, di sinilah letak senjata Muslim yang hakiki untuk menyikapi segala problematika hidup, yang pula diistilahkan dengan pusatnya ibadah (mukhul ibadah). الدُّعَاءُ مُخُّ العِبَادَةِ
Ramadhan adalah bulan yang dilingkungi oleh rahmah (kasih sayang) dan magfirah (ampunan dosa). Maka intensitas doa pun akan semakin tinggi dan meningkat. Salah satu doa yang sangat dianjurkan untuk dipanjatkan saat Ramadhan adalah doa kesempurnaan iman,doa kamilin. Ternyata, jika diresapi, doa ini memiliki dua titik sinergi mutualisme yang cukup kentara. Sinergi yang datang dari sang pemohon, manusia. Dan sinergi balasan dari Sang Penguasa, Alkhaliq.
Pertama, sinergi yang dimohonkon oleh seorang Muslim, dengan menyatakan keimanan yang bulat. Yaitu keimanan yang juga diimplementasikan melalui gerak-gerak ibadah yang maksimal. Saat itu, kondisi sang pemohon adalah seorang yang menjaga shalat, menunaikan zakat, mengharap untuk selalu di sisi tuhanNya, berpegang teguh dengan petunjuk tuhanNya, dan menolak hal-hal yang sia-sia. Bahkan, kemantapan imannya menjadikan ia sebagai pribadi yang pandai bersyukur atas segala nikmat dan rido atas segala ketentuan,qadha.
Kedua, sinergi balasan dari Sang Khaliq. Ini, adalah sebuah bentuk manifestasi dari (ud’uu nii astajib lakum). Jawaban yang berupa berita gembira, yaitu balasan bagi mereka yang telah menyatakan kesempurnaan iman melalui perkataan dan perbuatan.
Berita ini berbentuk gambaran akan keadaan hidup setelah mati, seperti akan berada di bawah panji Nabi Muhammad, di hari akhir. Hidup penuh dengan kecukupan, bahkan kelebihan (makanan, minuman, dan peristirahatan surga). Terlebih, mereka digolongkan dengan derajat para nabi, orang-orang jujur, para suhada, dan orang orang shalih (nibiyyiin, siddiqiin, syuhada, shalihiin).
Maka, bagi mereka yang telah melakukan interaksi Ramadhan dengan baik, dalam doa ini diberi gelar dengan sebutan Assu’adaa almaqbuliin, yaitu mereka yang mendapat kebahagiaan karena amalan-amalan Ramadhan mereka diterima di sisi tuhanNya, Allah SWT. Semoga kita semua termasuk ke dalam oarang-orang yang demikian, yaitu orang-orang yang mendapat kemenangan Ramadhan. Doa ini dibaca selepas Salat Tarawih dan khusus di bulan suci Ramadhan saja.
Berikut doa kamilin (Doa setelah Shalat Tarawih) tersebut:
بسم الله الرحمن الرحيم
اَللَّهُمَّ اجْعَلْناَ بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنْ، وَلِلْفَرَآئِضِ مُؤَدِّيْنَ، وَلِلصَّلَاةِ حَافِظِيْنَ، وَلِلزَّكاَةِفَاعِلِيْنَ، وَلَمَاعِنْدَكَ طَالِبِيْنَ، وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ، وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ، وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ، وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ، وَفِى الْأَخِرَةِ رَاغِبِيْنَ، وَبِالْقَضَآءِ رَاضِيْنَ، وَلِلنَّعْمَآءِ شَاكِرِيْنَ، وَعَلَى الْبَلَآءِ صَابِرِيْنَ، وَتَحْتَ لِوَآءِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَآئِرِيْنَ، وَاِلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ، وَاِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ، وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ، وَعَلَى سَرِيْرِ الْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ، وَمِنْ حُوْرٍ عِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ، وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ، وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آَكِلِيْنَ، وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفَّى شَارِبِيْنَ، بِأَكْوَابٍ وَاَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مَنْ مَعِيْنٍ، مَعَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ، وَحَسُنَ أُوْلَئِكَ رَفِيْقًا، ذَلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هَذَا الشَّهْرِ الشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَآءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ، وَلاَ تَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَآءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَأَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، بِرَحْمَتِكَ يَآاَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang melaksanakan kewajiban-kewajiban terhadap-Mu, yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akherat , yang ridha dengan ketentuan, yang ber¬syukur atas nikmat yang diberikan, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, sampai kepada telaga (yakni telaga Nabi Muhammad) yang masuk ke dalam surga, yang duduk di atas dipan kemuliaan, yang menikah de¬ngan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu yang murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui.
Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini tergolong orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas penghulu kita Muhammad, keluarga beliau dan shahabat beliau semuanya, berkat rahmat-Mu, oh Tuhan, Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
Amin ya Rabbal Alamiin.
Sumber foto: http://aceh.tribunnews.com
diad/diad