Sosialisasi di UIN Suka, Balitbang Diklat Rilis Program Unggulan dan Rencana Perubahan Nomenklatur
Yogyakarta (Balitbang Diklat)---Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) Balitbang Diklat Kementerian Agama melakukan Sosialisasi Program dan Rencana Perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Badan Litbang dan Diklat ke Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga (Suka) Yogyakarta, Rabu (27/12/2023).
Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh instruksi Kepala Puslitbang LKKMO Moh. Isom untuk melakukan upaya maksimal dalam menyosialisasikan berbagai program unggulan dan produk-produk genuine. Selain itu, juga untuk menjaring saran dan masukan agar tercipta sinergi serta sinkronisasi program kegiatan di pusat dan daerah.
Perwakilan Puslitbang LKKMO Siti Sulastri yang melakukan sosialisasi diterima oleh perwakilan Lembaga Pusat Pengabdian Masyarakat (LPPM) Anita Sofiyati, dan perwakilan Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ismiyatin.
Menurut Siti, tujuan sosialisasi ini ialah untuk melakukan inventarisasi sekaligus evaluasi kegiatan penyusunan jurnal ilmiah, penilaian buku pendidikan agama pada sekolah dan madrasah, terjemah Al-Quran ke dalam bahasa daerah, dan program moderasi beragama di lingkungan civitas akademi.
“Sosialisasi ini juga sekaligus menginfomasikan rencana perubahan struktur dan organisasi Balitbang Diklat Kemenag RI menjadi Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBBPSDM)”, ujar Siti.
Dikatakan Siti, last but not least, rencana perubahan nomenklatur dan program kegiatan di Balitbang Diklat ini, ke depannya perlu didukung SDM yang berkualitas, fasilitas yang memadai, dan penganggaran yang cukup, serta proaktif dari berbagai satker di daerah.
Sementara itu, Ismiyatin yang antusias menyambut kunjungan dari perwakilan
Puslitbang LKKMO, merespon baik perubahan nomenklatur Balitbang Diklat dan beberapa program yang ada di Puslitbang LKKMO. “Saya mewakili pihak Perpustakaan UIN Suka merasa bahagia karena menjadi bagian dari sampel kunjungan Balitbang Diklat,” tuturnya.
Ismiyatin berharap, dengan adanya perubahan nomenklatur tersebut, diharapkan antara pusat dan daerah lebih sinergi lagi dalam program kegiatan strategis, khusunya pengembangan perpustakaan. “Bisa menghadirkan koleksi dan produk ilmiah versi digital yang mudah diakses oleh para mahasiswa maupun dosen,” ucapnya.
Senada dengan Ismiyatin, perwakilan LPPM Anita berharap dengan momen perubahan nomenklatur tersebut, Balitbang Diklat bisa menjalin kerja sama lebih baik lagi dengan berbagai kampus. “Berharap program penyusunan dan penerbitan jurnal atau tulisan ilmiah lainnya, bisa lebih berkembang lagi sesuai dengan kondisi di masa sekarang,” pungkasnya. (Siti Sulastri/Barjah/bas)