Sosialisasikan Hasil Penelitian, Ini Pesan Kapus Baru Puslitbang Penda

3 Des 2021
Sosialisasikan Hasil Penelitian, Ini Pesan Kapus Baru Puslitbang Penda
Kepala Puslitbang Penda, H Mohsen Alaydrus (ketiga kiri duduk) usai pembukaan kegiatan sosialisasi hasil penelitian di Serang. (Foto: Ova)

Serang (Balitbang Diklat). Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan (Puslitbang Penda) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama menggelar ‘Sosialisasi Hasil Penelitian dan Pengembangan Puslitbang Penda Tahun 2021’ di berbagai kota. Salah satunya digelar di Kota Serang, Provinsi Banten, Jumat (3/12/2021).

Kepala Puslitbang Penda yang baru, H Mohsen Alaydrus, dalam sambutannya mengatakan bahwa sosialisasi ini telah digelar secara serentak di berbagai wilayah di Indonesia. Kapus yang belum genap sebulan menjabat ini memberi arahan dan pesan-pesan untuk para peneliti.

“Saya hanya melanjutkan apa yang sudah dilakukan oleh Kapus sebelumnya, yaitu Ibu Rini. Karena saya baru beberapa hari yang lalu dilantik sebagai Kapus Penda. Jadi, saya butuh masukan dan bimbingan,” ujar Kapus Mohsen.

Menurut dia, sosialisasi tersebut merupakan bentuk pertanggungjawaban publik para peneliti Balitbang Diklat yang sebentar lagi akan berpindah ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Meski demikian, ia mengakui Kemenag masih membutuhkan rumah besar bernama Balitbang Diklat beserta isinya.

“Kita boleh saja kehilangan rangka-rangka yang lain. Tapi, substansinya jangan. Karena Kemenag ini tetap harus berjalan. Dan peran itu harus tetap kita jaga terus. Kami berharap, esensi peran peneliti Balitbang Diklat Kemenag jangan sampai hilang. Di mana pun nanti kamarnya peneliti, saya berharap peran esensialnya tidak hilang,” tandasnya.

“Saya mengatakan demikian karena peneliti sebentar lagi akan pindah ke BRIN. Saya ingin memastikan para peneliti Kemenag tidak kehilangan peran esensinya itu. Peran-peran ini saya kira tidak bisa lepas dari Balitbang Diklat,” sambung Mohsen.

Mantan Kepala Biro Administrasi Umum Akademik dan Kemahasiswaan (AUAK) IAIN Palu Sulawesi Tengah ini menambahkan, hari-hari ini muncul fenomena intelegensi artifisial (kecerdasan buatan) yang menggelaja di semua sektor kehidupan.

“Ini pengganti peran manusia. Jadi, google menjadi asisten manusia untuk menjawab segala problematikanya. Dengan demikian, peran manusia menjadi berkurang. Oleh karena itu, manusia harus terus belajar agar tidak kehilangan peran esensialnya,” tandas Mohsen.

Wahid Khozin yang memoderatori kegiatan di Serang dalam laporannya mengatakan, sosialisasi ini merupakan rangkaian gelaran di berbagai kota. “Untuk konteks Kota Serang, kami paparkan hasil penelitian tentang Life Skill di Madrasah,” ujarnya.

Penelitian tersebut, kata Wahid, bertujuan untuk mengekplorasi keberhasilan dan keunggulan program Life Skill di Madrasah Aliyah dalam tiga hal. Pertama, kelembagaan yang mampu mempertahankan keberlangsungan dan membangun jaringan.

“Kedua, pelaksanaan dari aspek manajemen dan proses. Ketiga, produk yang meliputi output fisik, penyebaran alumni, keterpakaian dan perannya dalam masyarakat,” ungkap Wahid.

Penelitian ini, lanjut dia, menggunakan metode kualitatif (eksploratif) dengan sasaran 15 madrasah. Yakni, MAN 1 Bogor, MAN 1 Pekalongan, MAN 1 Kediri, MAN 1 Temanggung, MAN 1 Garut, MAN 2 Cianjur, MAS Al-Hikmah Brebes.

“Lalu, MAS Al-Irsyad Demak, MAN 1 Mojokerto, MAS Al-Amin Tasikmalaya, MAN 1 Kota Bandung, MAN 2 Kulonprogo, MAN 1 Karanganyar, MAN 1 Magetan, dan MAN 2 Majalengka,” paparnya.

Sosialisasi Serentak

Kasubag TU Puslitbang Penda, Irhason, menambahkan bahwa sosialisasi hasil penelitian ini digelar serentak di berbagai kota di 27 provinsi di Indonesia. “Selain Banten, antara lain di Jambi, Bengkulu, dan Sulawesi Tengah,” ungkapnya melalui sambungan telepon.

Di setiap titik, kata dia, Puslitbang Penda mengutus dua orang petugas terdiri dari peneliti dan pegawai. Ia menambahkan, terdapat sembilan judul yang dijadikan bahan pilihan sosialisasi produk penelitian di 27 provinsi.

“Satu judul wajib yakni survei karakter siswa. Lalu, dua judul pilihan diserahkan kepada peneliti masing-masing sesuai bidangnya. Total, tiga judul yang dipaparkan oleh peneliti di setiap propinsi,” terang pria asal Bojonegoro ini.

Ada beberapa judul hasil penelitian yang disosialisasikan. Pertama, Survei Karakter Siswa Jenjang Pendidikan Menengah oleh Muhammad Murtadlo. Kedua, Pemanfaatan Sumber Belajar Digital di Ma'had Aly (Ahmadudin). Ketiga, Efektivitas Penyelenggaraan Diklat di Wilayah Kerja atau DDWK (Lisa’diyah Ma'rifataini). Keempat, Paradigma Keagamaan Dosen di Perguruan Tinggi Umum (Suprapto).

Kelima, Pemanfaatan Medsos pada Pembelajaran Pendidikan Agama di Sekolah (Farida Hanun). Keenam, Evaluasi Surat Berharga Syariah Negara atau SBSN (Evi Sopandi). Ketujuh, Efektivitas Diklat Calon Kepala Madrasah (Opik Abdurrahman Taufik). Kedelapan, Kontinuitas Pendidikan Madrasah pada Masa Pandemi Covid-19 (Sumarni). Kesembilan, Best Praktice Life Skill di Madrasah (Wahid Khozin).

Hadir dalam sosialisasi, Kasi Sistem Informasi dan Kelembagaan Kanwil Kemenag Banten, Tubagus Juwaini, mewakili Kakanwil Kemenag Banten. Hadir juga 30 peserta terdiri dari pegawai Kanwil Kemenag Banten, Kemenag Kabupaten dan Kota Serang, dan sejumlah guru PAI. Antara lain SMAN 2 Kota Serang, dan SMP PGRI Kragilan Kabupaten Serang. Sosialisasi yang dihelat di Hotel Le Semar ini dijadwalkan Kamis-Sabtu, 2-4 Desember 2021. []

Ova/diad

Penulis: Mustofa Asrori
Editor: Dewindah
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI