Staf Ahli Kemenko Maritim dan Investasi Bahas Peran Moderasi Beragama dalam Perekonomian yang Inklusif

7 Mar 2024
Staf Ahli Kemenko Maritim dan Investasi Bahas Peran Moderasi Beragama dalam Perekonomian yang Inklusif
Staf Ahli Bidang Ekonomi Maritim Kemenko Marves Sugeng Santoso pada kegiatan Rakornas Penguatan Moderasi Beragama, di Ancol, Jakarta(7/3/2024).

Jakarta (Balitbang Diklat)---Penguatan Moderasi Beragama yang terdapat dalam Perpes 58 Tahun 2023 memiliki beberapa hal yang perlu ditindaklanjuti dalam Rakornas. Salah satunya terkait dengan strategi untuk penguatan ekonomi umat.

 

 

Hal tersebut disampaikan Staf Ahli Bidang Ekonomi Maritim Kemenko Marves, Sugeng Santoso, dalam sesi dialog berjudul: “Kerukunan Umat Beragama sebaga Modal Sosial Investasi” pada kegiatan Rakornas Penguatan Moderasi Beragama, di Ancol, Jakarta(7/3/2024).

 

 

"Dalam strategi disebutkan bahwa Kementerian Agama didukung oleh beberapa stakeholder termasuk Kementerian, Koperasi, UKM, Kementerian Pariswisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Investasi/BKBM, dan lain-lain agar dapat menguatkan ekonomi umat melalui Moderasi Beragama," ujar Sugeng.

 

 

Dua kementerian, kata Sugeng, yaitu Kemenparekraf dan Kementerian Investasi berada dalam koordinasi Kemenko Bidang Maritim dan Investasi nantinya akan melahirkan hal yang berkaitan dengan bagaimana modal sosial investasi dalam pembangunan dan tentunya dalam kerukunan umat beragama. 

 

 

"Sehingga terdapat beberapa hal yang perlu kita diskusikan. Pertama, terkait dengan sharing information. Kedua, koordinasi aktivitas. Ketiga, making collective decision," tutur Sugeng

 

 

Lebih lanjut, Sugeng mengatakan contoh modal sosial ekonomi dalam pembangunan dapat dilakukan melalui pengembangan ekosistem ekonomi syariah di Indonesia. Hal ini penting sehingga bisa menghadirkan perekonomian yang inklusif dan alternatif, salah satunya melalui produk domestik Bruto (PDB) Syariah.

 

 

"Adapun PDB Syariah nantinya memiliki delapan klaster, yaitu makanan minuman halal, pariwisata ramah muslim, pakaian dan fesyen muslim, ekonomi kreatif syariah, farmasi dan kosmetik halal, energi terbarukan, keuangan syariah, dan sektor syariah lainnya," ucap Sugeng. (Nova/sri)

   

 

Penulis: Nova
Sumber: Nova
Editor: Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI