Stan Virtual Balitbang Diklat Jadi Obyek Perhatian Pengunjung di Religion Festival 2024
Jakarta (Balitbang Diklat)---Religion Festival dan peluncuran logo serta tema Hari Santri 2024 yang digelar Kementerian Agama pada Rabu, 9 Oktober 2024, di JIExpo Theatre, Jakarta, makin semarak dengan festival yang menampilkan beragam inovasi yang telah dikembangkan Kemenag.
Atraksi interaktif yang dikemas dalam Kemenag Journey mampu menghadirkan pengalaman impresif keberagaman agama, bioskop mini dengan komik digital, game board moderasi beragama, pengalaman mengetik dengan pegon virtual keyboard, serta pameran satuan kerja Kemenag yang menampilkan kitab suci dalam berbagai bahasa dan kitab suci dalam bahasa isyarat.
Stan Expo Balitbang Diklat menjadi salah satu daya tarik utama, dengan mendapat perhatian penuh dari pengunjung, termasuk para pengasuh pondok pesantren dan ratusan santri yang hadir. Menampilkan berbagai inovasi digital, termasuk layanan virtual yang menandakan transformasi Balitbang Diklat menjadi lebih modern dan berbasis teknologi.
Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Kementerian Agama Suyitno turut memberikan apresiasi atas pencapaian-pencapaian yang ditampilkan di Religion Festival ini. Menurutnya, transformasi digital yang dilakukan Balitbang Diklat menjadi bukti nyata komitmen Kemenag dalam mempercepat pelayanan dan memperluas jangkauan program pendidikan dan pelatihan.
Transformasi Digital di Balitbang Diklat
Balitbang Diklat telah melakukan transformasi digital melalui platform Massive Open Online Courses (MOOC) Pintar, program pembelajaran jarak jauh berbasis internet yang menggantikan pelatihan tatap muka sejak 2022. Program ini telah diakses oleh 1.332.907 peserta. Jika dilakukan secara konvensional, diklat hanya mampu menjangkau sekitar 68.000–70.000 peserta per tahun.
“Selain MOOC Pintar, Balitbang Diklat juga mengembangkan transformasi digital dalam berbagai layanan seperti pentashihan mushaf Al-Qu’ran, penilaian buku agama, dan pengembangan perpustakaan melalui digital library (Digilib),” ujar Kaban di Jakarta, Rabu (9/10/2024).
“Kami terus berinovasi dan menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi. Melalui digitalisasi, kami mampu memberikan pelayanan yang lebih cepat, lebih baik, dan lebih luas jangkauannya. MOOC Pintar ini telah mengubah cara kami menyampaikan pelatihan, menjangkau lebih dari satu juta peserta dalam waktu yang singkat,” ucapnya.
Kaban juga menegaskan pentingnya inklusivitas dalam setiap program yang dijalankannya. “Kami tidak hanya memprioritaskan digitalisasi, tetapi juga memastikan bahwa semua kelompok masyarakat, termasuk penyandang disabilitas, dapat mengakses layanan kami,” tuturnya.
Al-Qur’an Braille dan Al-Qur’an Isyarat yang kami tampilkan hari ini adalah contoh nyata dari komitmen Balitbang Diklat dalam mewujudkan aksesibilitas yang setara bagi seluruh umat. “Sebagai wujud afirmasi terhadap penyandang disabilitas, Balitbang Diklat juga menerbitkan Al-Qur’an Braille, Al-Qur’an Isyarat, dan produk audio-visual untuk memudahkan akses bagi mereka,” sambung Kaban.
Inovasi Balitbang Diklat lainnya adalah penerjemahan Al-Qur’an ke dalam bahasa daerah. Hingga saat ini, sudah ada 28 terjemahan Al-Qur’an dalam berbagai bahasa daerah, 10 di antaranya telah didigitalisasi, termasuk bahasa Sunda, Palembang, Mandar, Banyumas, Using (Banyuwangi), Melayu Jambi, Gayo, Tolaki, Cirebon, dan Bima.
Festival Religion 2024 ini menjadi bukti nyata bahwa Kementerian Agama, khususnya Balitbang Diklat, semakin maju dalam mengintegrasikan teknologi digital ke dalam berbagai layanan dan programnya, demi memperkuat pelayanan bagi umat dan meningkatkan kualitas keberagaman di Indonesia. (Barjah)