Tak Peduli Jabatan, ASN Balitbang Diklat Harus Jadi Role Model Moderasi Beragama

28 Agt 2023
Tak Peduli Jabatan, ASN Balitbang Diklat Harus Jadi Role Model Moderasi Beragama
Kepala Balitbang Diklat Prof. Suyitno saat menyampaikan arahan pada Orientasi Pelopor Moderasi Beragama di Bogor, Senin (28/8/2023). (Foto: Fernanda).

Bogor (Balitbang Diklat)--- Setiap ASN Balitbang Diklat harus menjadi role model, apapun jabatannya. Setiap gerak kata maupun gerak laku akan tercermin menjadi figur yang dijadikan contoh oleh orang lain.

“Tak peduli apa jabatannya, mau fungsional atau struktural; baik ASN atau NPASN, setiap insan di Balitbang Diklat harus bersikap dan bersifat moderat. Kita harus menjadi role model, menjadi uswah,” ujar Kepala Badan Litbang dan Diklat Prof. Suyitno saat memberikan arahan pada Orientasi Pelopor Moderasi Beragama di Bogor, Senin (29/8/2023).

Menurut Kaban Suyitno, role model tersebut akan terlihat pula dari kinerja yang perspektifnya berdasarkan empat indikator Moderasi Beragama, salah satunya komitmen kebangsaan.

“Menghapal Mars Kementerian Agama bisa menjadi indikator komitmen kebangsaan karena di dalam liriknya terdapat jiwa dan semangat untuk membina, membimbing, dan mendidik umat. Hal ini tergambar dari core bisnis Balitbang Diklat terutama dalam tusi pelatihan,” ungkap Guru Besar UIN Raden Fatah ini.

Lebih lanjut, Kaban memaparkan dua masalah dalam Moderasi Beragama yang sifatnya internal dan eksternal. Tantangan internal adalah belum semua ASN Kemenag tersentuh  orientasi Moderasi Beragama, sedangkan tantangan eksternal terkait kementerian/lembaga (K/L) di luar Kemenag.

“Tantangan eksternal yang dihadapi adalah dukungan K/L lain terhadap pengarusutamaan Moderasi Beragama belum mendapatkan tempat yang semestinya. Harapannya, ke depan Penguatan Moderasi Beragama bisa diimplementasikan secara merata di instansi lain,” katanya.

“Jangan sampai internal Kemenag tidak paham soal konsep implementasi Moderasi Beragama, apalagi K/L di luar Kemenag,” imbuh Kaban.

Untuk menjadi role model, kata Kaban, Orientasi Moderasi Beragama ini merupakan bagian dari ekosistem menuju tujuan tersebut. Maka perlu memastikan kehadiran dan partisipasi aktif peserta dalam mengikuti kegiatan sebagai bentuk komitmen.

Terakhir, Kaban mengimbau agar ada Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang clear seperti pengimplementasian Moderasi Beragama di unitnya masing-masing. “Misalnya setiap peserta memberikan penguatan Moderasi Beragama dengan kemitraan sesuai bidangnya masing-masing,” pungkasnya.

Kegiatan Orientasi Pelopor Moderasi Beragama diikuti 140 peserta yang berasal dari unit eselon II di Badan Litbang dan Diklat, Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran, dan Balai Litbang Agama Jakarta.

Diad/Sr/Bas

Penulis: Dewi Indah Ayu
Editor: Sri Hendriani/Abas
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI