Tampil di Bibliobatle, Sesban Paparkan Isi Majalah Litbang Diklat

21 Agt 2019
Tampil di Bibliobatle, Sesban Paparkan Isi Majalah Litbang Diklat

Jakarta (21 Agustus 2019). Sekretaris Badan (Sesban) Litbang Diklat Kemenag Prof Dr M Ishom Yusqi hadir dalam acara bibliobatle yang digelar di ruang pertemuan lantai 2 Gedung Kemenag Jl MH Thamrin No 6 Jakarta, Rabu (21/8).

Dalam kesempatan tersebut, Sesban tampil sebagai presenter pertama. “Saya sebagai bibliobatler yang pertama ya. Saya mau paparkan tentang Majalah LiDik ini,” ujar Ishom seraya mengangkat majalah yang ada di hadapannya.

Dalam paparannya, Sesban mengupas Majalah LiDik edisi 13 bertajuk Jalan Sunyi Peneliti. Ia menyebut perlunya efisiensi terkait dunia peneliti dan kepenelitian. “Ada sejumlah catatan menarik di majalah ini. Misalnya, soal perlunya pemangkasan atau efisiensi di dunia riset. Ini penting di masa-masa mendatang,”katanya.

Terkait acara, Sesban berharap acara bibliobatle digelar di luar. “Ini supaya peserta tidak bosan. Karena suasana berbeda. Kegiatan ini kalau bisa jangan hanya tiga kali dalam setahun. Tiap bulan juga boleh,” kata Sesban.

Selain Sesban, tampil lima orang sebagai bibliobatlers dari sejumlah unit eselon 1 di lingkungan Kemenag. Yakni, Ruth (Ditjen Bimas Kristen), Paulus Tasik Galle dari Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB Setjen Kemenag), Nur Rahmawati (Ditjen Bimas Islam). Lalu, Sri Hendriani dan Nasrullah Nurdin dari Balitbang Diklat.
 

Ruth memaparkan buku karya Budiman Sujatmiko berjudul Anak-anak Revolusi. Paulus menceritakan Projekt Weltethos karya Hans Kung. Nur Rahmawati menceritakan buku berjudul Kisah di Jeddah, Kisah Seru di Negeri Petro Dollar) yang ia tulis bersama sejumlah koleganya. Sri Hendriani tentang penelitian aplikasi di lingkungan Kemenag. Dalam paparannya, Sri menemukan setidaknya 375 aplikasi dengan rincian 225 aplikasi aktif (59%).

“Lalu, ada sekitar 136 tidak aktif (36%) karena beberapa hal. Misalnya, akunnya suspend, error, forbidden, maintenans, dan underconstruction. Kemudian, 18 website tidak update, ” papar Kasubag Kerjasama dan Diseminasi Sekretariat Balitbang Diklat ini.

Paparan Sri ini mendapat tanggapan dari Kabag Umum dan Perpustakaan H Anshori. “Saya mendorong penelitian penting ini segera diseminarkan agar hasilnya bisa dijadikan bahan pertimbangan pengambilan kebijakan di Setjen Kemenag,” kata dia.

Sementara itu, Nasrullah memaparkan buku karyanya berjudul Online. Isinya mirip dalam buku Majmu’ Syarif yang sering dibaca para santri di pesantren menjelang sore. “Nah, buku saya ini hadir dalam bentuk bahasa Indonesia yang renyah dan milenial,” ungkapnya.

Usai acara, Ruth sebagai bibliobatler atau  yang menerima vote terbanyak dari hadirin mengatakan senang sekali mendapat undangan dan kesempatan memaparkan bacaannya. “Acaranya sangat bermanfaat dan membuka cakrawala,” ujarnya.

Ia berharap, ke depannya para peserta yang mendapat tugas presentasi sebisa mungkin jauh-jauh hari dikabari supaya bisa lebih maksimal. “Lalu, durasi waktunya bisa ditambah jadi 10 menit biar leluasa. Satu lagi, lebih seru kalau acaranya di luar kantor,” pungkas Ruth. (Musthofa Asrori/bas)

 

Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI