Tanamkan Moderasi Beragama pada Generasi Muda, Sedulur Sikep: ‘Aku Yo Kowe, Kowe Yo Aku’

5 Jun 2025
Tanamkan Moderasi Beragama pada Generasi Muda, Sedulur Sikep: ‘Aku Yo Kowe, Kowe Yo Aku’
Kegiatan Sarasehan Kerukunan dan Ekoteologi yang diselenggarakan Balai Litbang Agama Semarang bersama masyarakat Sedulur Sikep di Desa Baturejo, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Rabu (4/6/2025).

Pati (BMBPSDM)---Generasi muda memiliki peran penting dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai luhur kerukunan dan kesetaraan yang telah diwariskan. Nilai-nilai tersebut menjadi kekuatan dalam menjaga harmoni di tengah keberagaman.

 

Hal ini disampaikan tokoh masyarakat Sedulur Sikep dari Desa Baturejo Icuk Banban dalam kegiatan Sarasehan Kerukunan dan Ekoteologi yang diselenggarakan Balai Litbang Agama Semarang bersama masyarakat Sedulur Sikep  di Desa Baturejo, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Rabu (4/6/2025).

 

"Sejak dulu kerukunan Sedulur Sikep sangat baik. Semuanya tidak membeda-bedakan, semua dianggap saudara,” ujarnya.

 

Selain itu, Icuk juga menyampaikan pesan sesepuh yang mengajarkan bahwa setiap orang memiliki caranya sendiri dalam menjalani hidup, tetapi semuanya memiliki tujuan yang sama. Melalui semangat aku yo kowe, kowe yo aku, nilai tersebut menjadi dasar kuat bagi Sedulur Sikep dalam menjunjung tinggi kesetaraan dan empati antarsesama.

 

"Saya ingin mengajak, mari kita ingat bahwa ‘aku adalah kamu, kamu adalah aku.’ Itulah dasar kerukunan sejati," imbuhnya.

 

Lebih lanjut, Icuk menyampaikan harapan besar agar nilai-nilai Pancasila yang mengandung kemakmuran dan keadilan dapat diwujudkan melalui peraturan dan kebijakan negara.

 

Melalui forum ini, Icuk mengajak generasi muda untuk terus memegang teguh nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari, sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur sekaligus komitmen terhadap masa depan yang lebih damai dan berkeadilan. “Semoga generasi penerus tetap teguh menjalankan nasihat para sesepuh dan terus melestarikan kebaikan,” tegasnya.

 

Penulis: M. Fathurrozi dan Nova Agung Krismauf
Sumber: BLA Semarang
Editor: Barjah dan Abas
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI