Terjemah Al-Qur’an Bahasa Betawi Dimulai: Langkah Awal Pembumian Al-Qur’an di Tanah Betawi
Jakarta (Balitbang Diklat)---Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) Balitbang Diklat Kementerian Agama RI menggelar acara Kick Off Penerjemahan Al-Qur’an ke dalam Bahasa Betawi di Jakarta, Selasa (2/04/2024).
Acara yang diadakan pada bulan suci Ramadan ini merupakan visualisasi atas niat tulus dari berbagai pihak yang akan turut menjalankan penerjemahan Al-Qur’an ke dalam Bahasa Betawi. Acara ini juga menjadi titik awal dari perjalanan yang diharapkan akan memperkaya dan memperdalam pemahaman agama serta kekayaan budaya lokal.
Dalam pembukaannya, Kepala Puslitbang LKKMO, Moh. Isom, menyampaikan harapannya bahwa proses penerjemahan Al-Qur’an ini akan selesai pada 2024 ini walau waktu yang tersedia untuk penerjemahan ini sangat terbatas. Namun, dengan kerja sama dan kesungguhan, prosesnya dapat berjalan dengan lancar.
“Proses penerjemahan Al-Qur’an berbahasa Betawi akan melibatkan tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh kebudayaan Betawi untuk memastikan kesesuaian dan keakuratan terjemahan. Oleh karena itu, saya harap kolaborasi yang kita lakukan dapat berjalan dengan efektif dan lancar apalagi proses penerjemahan ini ditargetkan selama 8 bulan,” ujar Isom.
Lebih lanjut, Isom menyatakan bahwa penerjemahan Al-Qur’an ke dalam Bahasa Betawi ini sudah resmi menjadi bagian dari program Puslitbang LKKMO pada 2024. Selain bahasa Betawi, juga direncanakan penerjemahan Al-Qur’an ke dalam 3 bahasa daerah lainnya yaitu Bahasa Dayak Ngaju, Bahasa Melayu Kupang, dan Bahasa Ternate. “Tujuan utamanya adalah agar Al-Qur’an bisa dipahami secara lebih mendalam oleh masyarakat setempat, menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, dan menguatkan nilai-nilai spiritual dan budaya,” tegasnya.
Isom juga turut menyoroti keberhasilan penerjemahan Al-Qur’an ke dalam Bahasa Gayo pada tahun sebelumnya. Keberhasilan tersebut membuktikan bahwa bahasa daerah memegang peran penting dalam membumikan ajaran Al-Qur’an di tengah masyarakat.
Menurut Isom, penerjemahan Al-Qur’an ke dalam Bahasa Betawi akan menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang. Acara kick off ini menandai awal dari sebuah perjalanan yang ditujukan untuk membumikan Al-Qur’an dan Bahasa Betawi.
“Dengan pembukaan acara kick off ini, diharapkan akan tercipta sinergi dan kerja sama yang erat antara para tokoh agama, budayawan, komunitas Betawi, dan seluruh pihak yang turut berpartisipasi dalam penerjemahan Al-Qur’an Bahasa Betawi. Semoga penerjemahan ini dapat menjadi suatu keberhasilan yang membawa manfaat besar bagi masyarakat Betawi dan Islam pada umumnya,” pungkasnya (Rheka. H/bas/sri)