Tiga Akidah Penting Bagi Widyaiswara Kementerian Agama

16 Feb 2024
Tiga Akidah Penting Bagi Widyaiswara Kementerian Agama
Kepala Badan Litbang dan Diklat Suyitno bersama peserta Rapat Koordinasi Pemantapan Kinerja BDK Bandung Tahun 2024 di Garut, Jumat (16/2/2024).

Garut (Balitbang Diklat)---Kepala Badan Litbang dan Diklat Suyitno menyampaikan tiga akidah penting untuk widyaiswara. Ia mengatakan hal tersebut pada Rapat Koordinasi Pemantapan Kinerja BDK Bandung Tahun 2024 di Hotel Tirtagangga, Garut.

 

“Balitbang Diklat menyiapkan peta jalan peningkatan kompetensi widyaiswara. Program Pre-Departure English Training adalah salah satunya,” ungkap Kaban Suyitno di Garut, Jumat (16/2/2024).

 

Menurut Kaban, saat ini sudah terpilih 30 peserta melalui seleksi ketat untuk lolos program tersebut. Selanjutnya mereka akan menjalani karantina di Pare Kediri.

 

“Kemudian para widyaiswara ini akan ditempatkan di negara-negara tertentu yang menjadi tujuan,” katanya.

 

Program kedua, lanjut Kaban, adalah reformulasi kampus-kampus konvensional menjadi corporate university (CorpU). Layanan pelatihan corpu bukan lagi berbasis pada kebutuhan widyaiswara, tetapi pada kebutuhan Kemenag RI sebagai organisasi. “Artinya, dalam dunia pelatihan, fokusnya kini tidak semata-mata kebutuhan peserta,” ujar Kaban.

 

Ia juga mengemukakan aspek ‘akidah’ widyaiswara yang ketiga yaitu tentang desain pengembangan kompetensi, baik dari jenis, pola, media, dan pengajar/fasilitator.

 

“Kemenag RI akan menjadi kiblat atau imam bagi kementerian lain, khususnya gaung moderasi beragama. Widyaiswara (lagi-lagi) menjadi tolok ukur perubahan yang sangat erat kaitannya dengan aspek desain pengembangan kompetensi,” tegas Kaban.

 

Namun Kaban juga menjelaskan bahwa tidak berakhir sampai di situ saja. Menurutnya penting juga untuk melakukan evaluasi output dan outcome implementasi moderasi beragama. 

 

Hal penting yang harus menjadi ‘iman’ insan pelatihan adalah pemetaan training based on research.

 

“Tugas fungsi kita tidak hanya tentang kediklatan, tetapi juga kelitbangan, dan moderasi keberagamaan. Keberadaan Balitbang Diklat setara pentingnya dengan kehadiran Kemenag itu sendiri, maka harus selalu lebih dari yang lain; mengingat rencana capaian CorpU yang kita cita-citakan,” pungkasnya mengakhiri sambutan.

 

Firman Nugraha/diad/Sr

Penulis: Firman Nugraha
Sumber: Firman
Editor: Dewi Indah Ayu/Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI