Tingkatkan Kompetensi ASN, Pusbangkom SDM Kemenag Siapkan Inovasi Pembelajaran Klinik Pengetahuan

Jakarta (BMBPSDM)---Pusat Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia (Pusbangkom SDM) Kementerian Agama RI terus berinovasi untuk meningkatkan pengembangan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN). Salah satunya melalui Workshop Pengembangan Konten Pembelajaran: Klinik Pengetahuan yang dilaksanakan pada Selasa hingga Kamis, 17-19 Juni 2025 di Bogor.
Workshop Klinik Pengetahuan digelar dengan melibatkan coach dari widyaiswara Pusbangkom SDM Pendidikan dan Keagamaan. Kegiatan tersebut juga mendorong pergeseran paradigma pembelajaran ASN menuju pendekatan yang lebih partisipatif dan mendalam.
Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kemenag, Muhammad Ali Ramdhani, dalam sambutannya menegaskan pentingnya budaya berbagi pengembangan pengetahuan di lingkungan ASN. Menurutnya, pengetahuan akan usang dan terlupakan bila tidak dibagikan.
“Karena membangun peradaban yang berkelanjutan, dimulai dari keberanian untuk terus berbagi,” tuturnya di Bogor, Selasa (17/6/2025).
Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini mengapresiasi langkah Pusbangkom SDM yang terus mengembangkan pola belajar terbuka, kolaboratif, dan responsif terhadap kebutuhan zaman.
Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) Kepala Pusbangkom SDM, Syafii, menekankan pentingnya relevansi dan kedalaman materi dalam setiap sesi pembelajaran. Menurutnya, workshop ini dapat memperkuat kompetensi ASN.
“Klinik Pengetahuan menjadi jembatan strategis dalam memperkuat pemahaman ASN terhadap isu-isu aktual sekaligus meningkatkan kualitas implementasi kebijakan pembelajaran digital di Kemenag,” kata Syafii.
Melalui Klinik Pengetahuan, Kementerian Agama berharap dapat membangun budaya belajar baru di lingkungan ASN, sebuah budaya yang berbasis pada keberanian untuk berbagi, keterbukaan dalam berdiskusi, dan kejujuran dalam mencari kebenaran ilmiah.
Selain itu, kegiatan ini hadir sebagai ruang interaktif untuk menggali dan mendalami materi pembelajaran berbasis Massive Open Online Course (MOOC) yang telah dikembangkan oleh Kemenag. Dengan begitu, workshop tidak lagi terpaku pada pola pelatihan konvensional.