Bintaro (BMBPSDM)---Verifikator Administrasi berperan penting dalam menjaga mutu buku agama yang akan diterbitkan dan didistribusikan ke masyarakat luas. Dalam proses tersebut, transparansi, ketelitian, dan kerja sama yang erat menjadi kunci.

Kepala Pusat Penilaian Buku Agama, Lektur, dan Literasi Keagamaan (PBAL2K) Muchamad Sidik Sisdiyanto menyampaikan hal tersebut saat memberikan arahan pada Penilaian Buku Agama Tahun Anggaran 2025. Kegiatan merupakan Rapat Verifikator Administrasi untuk Penyampaian Rekomendasi Hasil Penilaian Kepada Penerbit.

“Verifikator Administrasi punya peran penting untuk menjaga kualitas buku agama yang akan diterbitkan. Buku tersebut harus memenuhi standar dan mampu memberikan pencerahan bagi masyarakat luas,” ujar Kapus Sidik di Bintaro, Selasa (17/6/2025).

Lebih lanjut, Kapus mengatakan bahwa Verifikator Administrasi juga bertanggung jawab menyampaikan instrumen hasil penilaian dan buku yang diberi catatan atau temuan, pasca sidang penilaian, kepada penerbit melalui aplikasi Penilaian Buku Pendidikan Agama (PBPA). 

“Apabila supervisor memberikan komentar dan rekomendasi, buku diberi label ‘Rekomendasi Terkirim’ yang tampak biru di aplikasi. Sedangkan buku yang diberi label ‘Baru’ (berwarna orange) menandakan supervisor tersebut masih menunggu penyampaikan komentar dan rekomendasinya,” papar Kapus Sidik.

Selain itu, lanjut Kapus, Verifikator Administrasi juga melakukan pengecekan kesesuaian dan kelengkapan hasil penilaian sebelum disampaikan lebih lanjut.

“Buku yang memenuhi syarat dapat diberi perbaikan mayor atau minor, dan diberi kesempatan untuk diajukan lagi. Sementara buku yang tidak layak diberi perbaikan dan dapat diajukan untuk dinilai pada tahun berikutnya,” tutur Kapus.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Tim Penilaian Buku Agama Jerry Hendrajaya mengatakan rapat tersebut menjadi momen penyamaan persepsi antara verifikator dan supervisor dalam proses penilaian buku agama.

“Forum ini bertujuan untuk menyepakati prosedur penyampaian hasil penilaian buku agama kepada penerbit sebelum proses distribusinya. Langkah tersebut penting demi menjaga mutu dan kualitas buku agama yang diterbitkan di Indonesia,” kata Jerry menutup laporan.