Tingkatan Kualitas Produk Penelitian dan Pengembangan di Era Perubahan
Bogor (10 Mei 2021). Di tengah rumor perubahan kelembagaan litbang di kementerian yang akan diintergasikan di bawah BRIN, Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organsiasi memantapkan langkah untuk menyiapkan segala kemungkinan dengan melaksanakan penyusunan rencana dan anggaran untuk tahun 2022.
Kegiatan bertema Peningkatan Kualitas Produk Penelitian dan Pengembangan dengan agenda melaksanakan penyusunan rencana kerja dan rencana anggaran untuk tahun 2022 bertempat di Hotel Rancamaya Ciawi Bogor 9 s.d 11 Mei 2021.
Pada kesempatan itu Kapuslitbang LKKMO Arskal Salim GP melaporkan bahwa Penelitian SBKU tahun 2021 sedang berjalan dilaksanakan oleh para peneliti, di samping saat ini juga melaksakan program kerja lain yang telah ditetapkan. Selain itu, ia juga menjelaskan apa yang telah dilakukannya terkait koordinasi dengan pihak Kemdikbud, yang saat ini tengah mengajukan jafung pengembang perbukuan pendidikan ke KemenPAN-RB.
Menurut Arskal, usulan jafung pengembang perbukuan pendidikan memberikan inspirasi dan jalan keluar di tengah “kegalauan” sebagian peneliti di Kementerian Agama terkait rencana penghapusan Litbang di kementerian, pasca dilantiknya kepala BRIN.
Sejalan dengan hal tersebut, Kaban Litbang dan Diklat Achmad Gunaryo dalam sambutannya menyampaikan bahwa dirinya banyak menerima pesan dari berbagai pihak terkait hal ini.
”Saya tidak mengkhawatirkan tentang pendapatan peneliti. Karena hal tersebut sudah pasti dan terdefinisi. Artinya, peneliti jika pun harus migrasi ke BRIN, tidak mengganggu penghasilannya,” ujar Kaban.
Justru yang Kaban khawatirkan adalah jika kebijakan perubahan regulasi tentang kementerian/Lembaga ini hanya berlaku sementara. Tentu karena perubahan kelembagaan ini memerlukan waktu, paling cepat dua tahun untuk bisa stabil.
“Tugas dan fungsi Pusat Litbang di Kementerian Agama khususnya, selain penelitian adalah pengembangan. Untuk penelitian, sudah tidak diragukan lagi telah dilakukan dengan maksimal. Namun, pengembangan hasil penelitian itu belum dilaksanakan secara masif,” kata Kaban.
Lebih lanjut, Kaban menyampaikan ilustrasi tentang negara Jepang yang menjadi maju teknologi robotnya, justru setelah mempelajari dan mengembangkan teknologi robot yang telah berkembang di Barat.
Kaban berharap, Puslitbang LKKMO sebagai salah satu unit eselon II yang memiliki tusi penelitian dan pengembangan, mulai beranjak dari penelitian dengan lebih melakukan pengembangan hasil-hasil penelitian sehingga lebih terasa dampak dan manfaatnya untuk masyarakat.
Mulyawan SN/diad