Tingkatkan Literasi Digital Lewat Webinar Kecakapan Literasi Digital ASN
Ciputat (Pusdiklat Tenaga Administrasi)--- Literasi digital bukan sekedar keterampilan yang membuat individu mampu mengoperasikan perangkat digital tetapi terdapat sebuah nilai yang menjadi dasar dari ketrampilan sebagai wujud nyatanya.
Hasil Survei Indeks Literasi Digital Nasional Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Katadata Insight Center (KIC) Tahun 2022 menunjukkan kapasitas Literasi Digital masyarakat Indonesia berada di angka indeks 3.54 dari 5.00. Hal itu menunjukkan tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori “sedang”.
Guna meningkatkan kecakapan literasi digital, Pusdiklat Tenaga Administrasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama gelar Webinar Kecakapan Literasi Digital ASN: Layanan Artificial Intellegence sebagai Layanan Praktis Masa Depan yang digelar Pusdiklat Tenaga Administrasi Badan Litbang dan Diklat pada Jumat (14/4/2023).
Kepala Pusdiklat Tenaga Administrasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Syafi’i mengatakan sekarang ini kita hidup di era digital mulai dari pendidikan, kesehatan, keuangan, hiburan bahkan pada tingkat tertentu peribadatan terhubung dengan dunia digital.
“Dari bangun tidur sampai kita tidur lagi 24 jam kita tidak bisa lepas dari dunia digital,” ujar Kapus Syafi’i.
“Bahka generasi Y atau milenial (kelahiran tahun 1981-1995) dan Generasi Z (kelahiran tahun 1996-2012) dalam pemanfaatan dunia digital stereotip mereka tidak bisa lepas dengan dunia ponsel yang sangat aktif,” katanya lagi.
Menurut Syafi’i dunia digital memberikan kemudahan dan kesenangan serta membantu percepatan dan keleluasaan dalam mengerjakan pekerjaan kita.
“Namun di sisi yang lain dunia digital juga punya andil dalam merenggangkan hubungan emosional, merenggangkan kekerabatan dan bahkan bisa memicu disharmoni sosial yang bisa berakibat pada materi,” tuturnya.
Kapus juga mengungkapkan dunia digital telah melahirkan situasi yang oleh para ahli disebut VUCA merupakan akronim untuk Volatile (bergejolak), Uncertain (tidak pasti), Complex (kompleks), dan Ambiguity (tidak jelas), merupakan gambaran situasi di dunia bisnis di masa kini.
“Bekerja di lingkungan VUCA, membutuhkan kemampuan untuk beradaptasi secara cepat dan efisien dengan perubahan yang cepat. “Setiap orang dituntut untuk menjadi lincah, cepat, dan cekatan segala hal terjadi dan berubah begitu cepat,” tandasnya.
“Pemanfaatan teknologi digital merupakan tantangan dan tanggung jawab kita semua. “Maka dari itu sebagai ASN, kita dituntut untuk cakap dalam berliterasi digital yaitu cakap dalam menyeleksi, memahami, menganalisis, memverifikasi dan berpartisipasi dalam transformasi digital aparatur pemerintah yang modern dan professional,” tutupnya.
Narasumber pada webinar sesi empat ini Direktur PT. Inovasi Mitra Solusindo Abimanyu Wachjoewidajat dan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Komunikasi dan Informatika Eng. Hary Budiarto.
(RS/diad)