TIPOLOGI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI MADRASAH

12 Feb 2007
TIPOLOGI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI MADRASAH

TIPOLOGI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI MADRASAH 

Oleh: Murtadho dkk., 

Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan
2006, 98 hlm


Sejak pertengahan dekade 80 an berbagai kebijakan pendidikan tentang madrasah telah digulirkan Dep. Agama. Mulai dari mengadopsi kurikulum Depdiknas (1984 dan 1994), pengembangan program ketrampilan di madrasah dan pondok pesantren, melakukan pembenahan manajemen pengelolaan madrasah, sampai pada program peningkatan mutu madrasah melalui proyek-proyek bantuan luar negeri, seperti JSEP (1993), BEP (1996) dan DMAP (1997). Berbagai terobosan program dikembangkan melalui proyek ini, seperti konsep Common Learning Resources Center (CRCL)/Pusat Sumber Pembelajaran Bersama (PSPB), Madrasah Development Center (MDC).

Penelitian ini bertujuan  untuk  1) Memetakan keberhasilan madrasah dalam menghasilkan lulusan (output); 2) Memetakan madrasah dari aspek penyelenggaraan madrasah untuk bersaing  (Organisasi/kelembagaan, ketenagaan, kurikulum dan pembelajaran, administrasi dan managemen, sarana prasarana, pembiayaan pendidikan, peserta didik, partisipasi masyarakat dan lingkungan/budaya) ; 3) Memetakan madrasah dari aspek kombinasi tipologi output dan penyelenggaraan

Dari penelitian ini diperoleh hasil kesimpulan bahwa : 1) Data menunjukkan bahwa 39,9 % madrasah kita berada dalam posisi tipologi BB (output sedang,  penyelenggaraan sedang). Prosentase itu bila digabungkan dengan tipologi dibawahnya, yaitu tipologi BC, CA, CB, CC terakumulasi sebanyak 56 %. Ini berarti hampir 56 % madrasah diselenggarakan dengan kinerja sedang dan hasilnya sedang ke bawah; 2) Madrasah-madrasah yang masuk kategori output baik, yaitu tipologi AA dan AB, keberhasilan output itu lebih banyak dihasilkan oleh 5 aspek berpengaruh yaitu aspek organisasi, aspek pembelajaran, aspek managemen, aspek lingkungan, aspek kesiswaan. Artinya kalau kalau kelima aspek itu dalam kondisi bagus, maka hasilnya juga baik; 3) Survey ini juga menyimpulkan bahwa faktor-faktor aktif seperti manusia (SDM) dan pendanaan belum menunjukkan factor yang dominant dalam mempengaruhi baiknya output madrasah; 4) Aspek-aspek keberhasilan madrasah, yaitu aspek organisasi, aspek pembelajaran, aspek managemen, aspek lingkungan, aspek kesiswaan, bila dicermati, kelimanya lebih merupakan produk system yang dihasilkan dari proses waktu, sifatnya cultural. Artinya untuk pembenahan madrasah hendaknya lebih difokuskan pada peningkatan system, bukan sekedar perbantuan pendanaan semata.

Penelitian ini merekomendasikan perlunya penelitian tipologi seperti ini terus dipertajam, hal itu perlu dilakukan dalam rangka efektifitas usaha treatmen untuk membuat madrasah semakin berkualitas dan kompetitif.***

 

 
Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI