Toleransi dan Moderasi. Bedakah?
Pangkalpinag (23 Oktober 2019). Apa bedanya toleransi dan moderasi?. Pertanyaan ini dilontarkan oleh salah satu peserta Bedah Buku Moderasi Beragama pada acara Sinergi Aksi Informasi dan Komunikasi Publik (SAIK) 2019 di Pangkalpinang, Rabu (23/10).
Anik Farida sebagai narasumber bedah buku memberikan penjelasan atas pertanyaan menarik tersebut. Menurutnya toleransi merupakan bagian dari moderasi.
“Toleransi adalah bagian penting dari moderasi beragama. Artinya sebagai suatu cara pandang, sikap, dan perilaku keagamaan; moderasi beragam akan melahirkan sikap toleransi,” papar peneliti Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan ini.
Selanjutnya Anik juga mengatakan bahwa toleran adalah kata sifat yang mengandung sikap menghargai perbedaan, tenggang rasa, dan mampu menerima kehadiran orang atau kelompok yang berbeda. “Sedangkan toleransi merupakan kata benda sebagai wujud dari sikap toleran,” ujarnya.
Acara bedah buku berlangsung selama satu jam diisi dengan sesi paparan dan tanya jawab. Pertanyaan dilanjutkan oleh Penyuluh Keagamaan dari Bimas Buddha Babel Majelis 1 Kuan Tao, Hans Sebastian G. Ia mengapresiasi sekaligus mengajukan pertanyaan kepada narasumber.
Hans mengaku senang bisa hadir pada acara tersebut. Baginya buku Moderasi Beragama dapat memberikan pencerahan mengenai masalah toleransi. Selain itu, ia pun menanyakan bagaimana menerapkan nilai-nilai yang ada di dalamnya.
Kegiatan ini semakin menarik dengan adanya beragam souvenir yang diberikan kepada pengunjung melalui acara quiz. Dan tidak ketinggalan para peserta mendapat snack dan makan siang serta satu set goody bag yang berisi majalah Silaturrahim Litbang Diklat dan buku Moderasi Beragama.
Bedah buku dipandu oleh Noe dengan moderator Sri Hendriani. Tampak hadir peserta dari berbagai kalangan, diantara berasal dari Kemenag Kota Pangkalpinang, Matakin (Majelis Tinggi Khonghucu) Babel, mahasiswa, madrasah, penyuluh agama Hindu, dan KUA. []
HAR/diad