Tolok Ukur Keberhasilan Diklat Harus Terlihat dari Kinerja

16 Feb 2017
Tolok Ukur Keberhasilan Diklat Harus Terlihat dari Kinerja

Lombok (16 Februari 2017). Pusdiklat Tenaga Administrasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama menyelenggarakan Rapat Koordinasi Kediklatan Tahun 2017 dengan tema “Membangun Kapabilitas Lembaga Diklat dalam Mewujudkan Diklat Kementerian Agama yang Berkualitas dan Professional”, Kamis (16/2). Rapat Koordinasi (rakor) yang dihelat di The Jayakarta Hotel Lombok direncanakan akan berlangsung selama empat hari hingga tanggal 19 Februari 2017.

Rakor ini dihadiri Kepala Pusdiklat Teknis Administrasi, Drs. H. Saeroji, MM, Kepala Kantor Kementerian Agama Lombok Barat yang diwakili Kepala Tata Usaha, Sirajudin, MM, Kepala Balai Diklat Keagamaan (BDK), dan perwakilan widyaiswara seluruh BDK. Rakor dibuka oleh Kepala Badan Litbang dan Diklat yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Sekretaris Badan Litbang dan Diklat, Dr. H. Rohmat Mulyana Sapdi.

“Rakor ini diselenggarakan bertujuan untuk memetakan, mereview penganggaran, dan menjadwalkan penyelenggaraan diklat berkualitas dan profesional. Selain itu, sebagai sarana dalam membangun kapabilitas lembaga diklat Kementerian Agama yang berkualitas dan profesional,” ujar Dra. Afinar Aziz, M.Psi selaku ketua panitia.

Adapun sasaran yang hendak dicapai ialah 1) terwujudnya program-program diklat administrasi yang berkualitas & tepat sasaran; 2) Tersusunnya rencana penyelenggaraan diklat di seluruh balai diklat keagamaan; dan 3) terimplementasinya strategi dalam membangun kapabilitas diklat Kementerian Agama menuju lembaga diklat yang berkualitas dan profesional.

Dalam sambutannya, Rohmat menyampaikan bahwa rakor merupakan kegiatan yang sangat penting dalam kediklatan karena lembaga diklat harus menyerap aspirasi dan informasi dari stakeholder. Hal ini diperlukan agar diklat yang dilaksanakan inline atau sejalan dengan yang dibutuhkan.

“Kami (penyelenggara diklat_red) perlu pula menyerap aspirasi yang ada di grassroots atau lapangan. Diklat harus menjadi lembaga “sourching capacity” sebagai lembaga yang mencari aspirasi”, lanjut Rohmat.

Adapun tolok ukur keberhasilan diklat adalah output yang terlihat dari mutu kinerja. Hal ini bisa dilihat dari seberapa jauh diklat itu berpengaruh pada kinerja alumni diklat, berpengaruh pada perilaku alumni sehingga menjadi lebih positif, dan berpengaruh pula pada perbaikan di lingkungan kerja alumni.

“Kita harus berbangga, tahun 2016 diklat admininstrasi dalam hal ini diklat PIM III sudah terakreditasi A oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN). Selain itu, jika dibandingkan Balai Diklat Keagamaan tidak kalah dengan Balai Diklat di kementerian lainnya”, ujar Rohmat menambahkan. []

diad/ar/diad

Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI