Transformasi Digital Penting bagi Daya Saing Perguruan Tinggi Keagamaan

30 Jan 2024
Transformasi Digital Penting bagi Daya Saing Perguruan Tinggi Keagamaan
Workshop Transformasi Digital pada Perguruan Tinggi Keagamaan hasil kerja sama Puslitbang Penda Balitbang Diklat Kemenag RI dengan LPTNU pada hari kedua di Yogyakarta menghadirkan narasumber dari Google Indonesia, Selasa (30/01/2024). Foto: Ova

Yogyakarta (Balitbang Diklat)---Di era kekinian, transformasi digital merupakan tradisi baru dunia pendidikan kita. Ia bukan hanya kebutuhan, namun juga menjadi tantangan bagi perguruan tinggi keagamaan di Indonesia.

 

Kepala Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan (Penda) Balitbang Diklat Kemenag RI, Mohsen Alaydrus, mengatakan hal tersebut usai pembukaan workshop Transformasi Digital yang digelar di Yogyakarta.

 

“Transformasi digital bukan hanya kebutuhan. Akan tetapi, juga merupakan tantangan yang harus dijawab oleh perguruan tinggi keagamaan agar tetap relevan dan berdaya saing,” ujarnya dalam wawancara dengan Balitbang Diklat, Senin (29/01/2024) malam.

 

Habib Mohsen, sapaan akrabnya, menyatakan bahwa workshop bertema ‘Transformasi Digital pada Perguruan Tinggi Keagamaan’ itu merupakan kerja sama dengan Lembaga Pendidikan Tinggi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPT-PBNU).

 

“Kita tentu perlu beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Sebab, teknologi telah berkembang demikian cepat sehingga perlu disambut dan disikapi secara baik,” ujarnya.

 

Kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan pemahaman dan keterampilan lembaga pendidikan tinggi keagamaan dalam menghadapi era digital. “Melalui workshop tersebut kami berharap perguruan tinggi keagamaan dapat melangkah seiring dengan perkembangan zaman,” tuturnya.

 

“Selain itu, juga memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih interaktif, dan menjawab tantangan global dengan memanfaatkan teknologi digital secara optimal,” sambung pria asal Palu, Sulawesi Tengah ini.

 

Teknologi digital pembelajaran

 

Dihubungi terpisah, Kasubbag TU Puslitbang Penda Irhason mengatakan bahwa dalam workshop ini para peserta akan mendapat pengetahuan mendalam mengenai penerapan teknologi digital dalam pembelajaran, administrasi kampus, dan manajemen sumber daya

 

Workshop ini diikuti 40 pimpinan berbagai perguruan tinggi keagamaan NU dari berbagai wilayah di Indonesia,” kata Irhason.

 

Dalam workshop ini peserta juga diajak untuk berdiskusi mengenai strategi implementasi teknologi yang sesuai dengan karakteristik perguruan tinggi keagamaan masing-masing.

 

“Untuk narasumber workshop, kami mengundang sejumlah tokoh. Yaitu Ketua LPTNU Prof Ainun Naim, Sekjen Kemenag Prof Nizar Ali, Ketua PBNU Bidang Pendidikan Prof Mukri, Kaban Litbang Diklat Prof Amien Suyitno,” paparnya.

 

Selain itu, pihaknya juga melibatkan tim teknologi pendidikan dan transformasi digital dari Google Indonesia. “Mereka memberikan wawasan tentang inovasi teknologi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pendidikan agama dan keagamaan,” terang pria asal Bojonegoro, Jawa Timur ini.

 

Kegiatan tersebut diikuti 45 peserta dari berbagai kampus yang tergabung dalam perguruan tinggi keagamaan NU. Lokakarya yang digelar di Hotel Saphire Yogyakarta ini dijadwalkan tiga hari, Senin-Rabu, 29-31 Januari 2024. (Ova/bas/sri)

Penulis: Musthofa Asrori
Sumber: Ova
Editor: Abas dan Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI