Tutup Kegiatan Pengembangan Kapasitas, Sesban Tekankan Introspeksi

28 Jan 2022
Tutup Kegiatan Pengembangan Kapasitas, Sesban Tekankan Introspeksi
Sesban Muharam Marzuki memberikan arahan sekaligus menutup kegiatan Pusdiklat Teknis di Yogyakarta, (28/01/2022)

Yogyakarta (Balitbang Diklat)---Kegiatan Pengembangan Kapasitas Kinerja Tenaga Pelatihan yang diselenggarakan Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat ditutup langsung oleh Sekretaris Badan (Sesban) Muharam Marzuki, Jumat (28/01/2022). Hadir pada acara penutupan ini, Kepala Bagaian Tata Usaha, Koordinator, Subkoordinator, Widyaiswara, dan seluruh pegawai Pusdiklat Teknis termasuk Non Pegawai ASN.

Mengawali arahannya, Sesban mengingatkan pentingnya memperkuat relasi yang harmonis antar pegawai. Menurutnya manusia memiliki anugerah yang sama dari Allah, Tuhan yang maha kuasa, yaitu sebuah rasa yang bersifat aksiomatik dan given. Rasa inilah harus saling dijaga agar relasi antar sesama pegawai terbina dengan baik.

“Jangan sampai ada pegawai yang berkonflik satu sama lain tidak berkesudahan. Dalam bekerja pasti akan ada dinamika baik suka maupun duka, namun hal itu tidak boleh saling mengganggu rasa di antara kita. Bekerja tidak akan nyaman bila ada rasa yang terganggu,” ujar alumni doktoral perguruan tinggi ternama di India ini.

Mengutip atsar sahabat Umar bin Khathab, Sesban mengajak peserta ber-muhasabah atau introspeksi diri. “Haasibuu anfusakum qabla antuhaasabuu, yang artinya nilailah diri sendiri sebelum dinilai oleh orang lain. Muhasabah artinya to count, to calculate, atau menghitung. Kita jangan hanya pintar menghitung kesalahan orang lain, yang terpenting justru menghitung kekurangan dan kesalahan diri kita sendiri,” kata Sesban.

Sesban mengatakan dengan introspeksi diri sendiri, kita bisa memperbaiki kekurangan dan kesalahan yang pernah dilakukan agar terjadi proses perbaikan di masa yang akan datang. Itulah hakikat capacity strengthening.

Sesban juga menekankan pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang kondusif sebab lebih banyak waktu yang dihabiskan waktu untuk urusan pekerjaan. Dari tujuh hari dalam seminggu, lima hari dihabiskan di kantor atau di luar kantor tapi juga untuk urusan kantor.

“Bahkan kadang hari Sabtu-Minggu pun masih terpakai untuk urusan kantor. Jika situasi lingkungan kerja tidak kondusif, kita akan merasakan beban ketika bekerja, bahkan tidak jarang terbawa ke rumah. Karena itu, bangunlah suasana kerja yang penuh persahabatan, kekeluargaan, dan relasi yang baik,” ungkap mantan Kepala Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan ini.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bagian Tata Usaha Pusdiklat Tekinis Diar Sunyono melaporkan bahwa seluruh agenda kegiatan telah dilaksanakan. Materi Inovasi Kediklatan, Urgensi Budaya Mutu, dan Transormasi TI telah disampaikan oleh narasumber.

Tidak ketinggalan, dalam rangka mempersiapkan kegiatan tahun 2022, program pada masing-masing Bagian dan Bidang pun telah didiskusikan. Selepas penutupan, demi menjaga Protokol Kesehatan, seluruh peserta membubarkan diri tanpa foto bersama dan tanpa bersalaman. []

Efa AF/diad

Penulis: Efa Ainul Falah
Editor: Dewindah
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI