Unik dan Khusus: Corpu Kemenag Berbeda dari Institusi Lain!
Jakarta (Balitbang Diklat)---Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan mengadakan pembahasan Finalisasi Naskah Akademik Corporate University (Corpu). Menurut Kepala Pusdiklat Teknis Mastuki penyusunan naskah akademik Corpu Kementerian Agama dilakukan secara mendalam dan komprehensif.
"Naskah ini disusun dari awal meskipun sudah ada pengalaman best practice dari kementerian dan lembaga lain yang kita bahas, sudah melalui studi khususnya dengan Corpu Kemenkeu. Ada kesamaan yang berkaitan dengan elemen-elemen dasar Corpu di Kemenkeu, namun secara khusus, Corpu di Kemenag memiliki kekhasan tersendiri," ujar Mastuki di Jakarta, Selasa (3/9/2024).
Mastuki menambahkan bahwa tim penyusun juga melakukan kajian terhadap informasi dari berbagai Corpu di kementerian dan perusahaan lain, seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Bank Mandiri, dan Bank BRI. Hasil benchmarking tersebut akan disampaikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari naskah akademik ini.
Dalam proses penyusunan, Pusdiklat Teknis membentuk tim penulisan yang secara berkesinambungan merumuskan dan mengembangkan naskah akademik tersebut. Mastuki menekankan bahwa proses ini masih berlangsung dan diperkirakan akan memerlukan beberapa kegiatan lanjutan, termasuk penyusunan rancangan Peraturan Menteri Agama (PMA) yang akan menjadi payung hukum pelaksanaan Corpu di Kementerian Agama.
"Hasil benchmarking menunjukkan bahwa diperlukan penetapan dari pimpinan tertinggi institusi untuk memayungi seluruh proses pelaksanaan Corpu. Oleh karena itu, PMA akan menjadi dasar hukum yang kuat bagi implementasi Corpu Kemenag," jelasnya.
Mastuki juga menyoroti perbedaan struktur organisasi dan kondisi objektif antara Kementerian Agama dengan instansi lain, sehingga penerapan Corpu harus dirancang secara unik dan khusus sesuai dengan kebutuhan internal Kemenag.
"Kami meyakini bahwa Corpu Kemenag harus dirancang secara unik dan khusus berkaitan dengan kebutuhan Kemenag sendiri, tidak bisa mengadopsi begitu saja model dari institusi lain. Justifikasi terhadap kondisi existing di Kemenag menjadi basis utama dalam perancangan ini," tambah Mastuki.
Menurutnya, tim penyusun tidak memulai dari nol, melainkan memotret kondisi existing di Kemenag dan mengarahkannya sesuai dengan cita-cita dan tujuan yang ingin dicapai melalui Corpu. Pendekatan ini diharapkan mampu menghasilkan model Corpu yang efektif dan sesuai dengan karakteristik serta kebutuhan Kemenag.
Acara pembahasan finalisasi ini selain melibatkan para pimpinan di lingkungan Balitbang Diklat termasuk Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Suyitno dan Sekretaris Badan (Sesban) Arska Salim, juga Kepala Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Mohsen Alaydrus, dan Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Abdul Aziz Sidqi, tim penulisn naskah akademik, serta sejumlah pejabat fungsional lainnya. (Barjah)