Visi Baru Kemenag: Inovasi dan Moderasi Beragama Jadi Prioritas Utama

15 Jan 2025
Visi Baru Kemenag: Inovasi dan Moderasi Beragama Jadi Prioritas Utama
Kaban Suyitno pada kegiatan Peningkatan Kualitas Kebijakan Pembangunan Agama dan Penguatan Moderasi Beragama di Jakarta, Rabu (15/1/2024).

Jakarta (Balitbang Diklat)---Dalam upaya memberikan arahan terkait pola pelaksanaan kegiatan tahun 2025 dan pelaksanaan indeksasi, Balai Litbang Agama (BLA) Jakarta menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Kualitas Kebijakan Pembangunan Agama dan Penguatan Moderasi Beragama di Jakarta, Rabu (15/1/2024).

 

Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Kementerian Agama Suyitno menekankan agar pejabat merujuk pada visi nasional sebagai landasan kerja, terutama dalam menyusun program jangka panjang untuk periode 2025-2050.

 

Suyitno menyoroti 17 komponen utama dalam visi Presiden, khususnya pada empat poin prioritas. Ia menegaskan bahwa desain program kerja harus berorientasi pada inovasi dan adaptasi terhadap kebutuhan zaman, sembari tetap mengacu pada nilai-nilai agama. "Agama tidak hanya menjadi norma, tetapi juga harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.

 

Selain itu, Suyitno juga menekankan pentingnya menjaga lingkungan sebagai bagian dari tanggung jawab keagamaan. Ia mengakui bahwa kesadaran lingkungan pada masyarakat masih perlu ditingkatkan dan menyerukan agar program kerja Kemenag mampu membangun kesadaran tersebut dengan pendekatan berbasis nilai-nilai keagamaan.

 

Terkait dengan pengemangan SDM, Suyitno menjelaskan bahwa program beasiswa dan peningkatan kompetensi harus mencakup pemahaman mendalam terhadap konsep kerukunan beragama dan moderasi beragama. Proses seleksi beasiswa dirancang untuk memastikan penerima memiliki kompetensi akademik serta pemahaman nilai-nilai toleransi.

 

Suyitno juga mengingatkan pentingnya mengacu pada kebijakan terkini, seperti PMA 33 Tahun 2024 dan Perpres 164/62, yang menjadi dasar hukum untuk pelaksanaan program dan evaluasi kinerja. Menurutnya, ada tiga tema utama yang menjadi fokus Kementerian Agama, yaitu persiapan menjadi pusat filosofi keagamaan, pengembangan literasi keagamaan, dan peningkatan kompetensi SDM.

 

"Program-program ini bukan hanya untuk Jakarta, tetapi juga harus mampu menjangkau seluruh elemen masyarakat di daerah. Mari kita bersama-sama menjalankan amanah ini dengan baik," ungkapnya.

 

Kegiatan ini dihadiri Kepala BLA Makassar, Kepala BLA Semarang, dan Kepala Pusat Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Kementerian Agama Republik Indonesia. (Fernanda Ariestiara)

   

 

 

Penulis: Fernanda Ariestiara
Sumber: Nanda
Editor: Abas dan Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI