Wujudkan Harmoni Keberagaman, Kemenag Gelar Expo on Religious Harmony
Jakarta (BMBPSDM)---Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama Helmi Nasaruddin Umar membuka secara resmi acara Expo on Religious Harmony dalam rangkaian acara Refleksi dan Proyeksi Kementerian Agama 2025 yang diselenggarakan Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) di Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah.
Menurut Helmi, expo ini menjadi ruang penting untuk berbagi gagasan, pengalaman, dan inspirasi tentang bagaimana harmoni dapat dibangun di tengah berbagai perbedaan yang ada. “Harmoni dalam keberagaman hanya dapat terwujud apabila kita saling menghormati, memahami, dan bekerja sama dengan tulus,” ujarnya di Jakarta, Jumat (27/12/2024).
Sebagai penasehat DWP, Helmi juga merasa bangga bahwa kegiatan yang digagas BMBPSDM tidak hanya melibatkan pemerintah dan masyarakat umum saja, tetapi juga melibatkan DWP. Menurutnya, ini menunjukkan peran aktif DWP sebagai mitra strategis dalam mendukung upaya peningkatan pelayanan publik.
“Perempuan khususnya Dharma Wanita memiliki potensi besar dalam mendorong inovasi, baik melalui kontribusi langsung maupun melalui peran sebagai pendamping dan inspirator,” tutur Helmi.
Pada kesempatan tersebut, Helmi juga mengajak kepada seluruh undangan dan pengunjung untuk menjadikan expo ini sebagai inspirasi dan motivasi untuk terus menciptakan lingkungan yang damai, inklusif, dan penuh toleransi serta memperkuat sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyaraka.
Expo ini merupakan momentum penting tidak hanya menampilkan berbagai layanan inovatif yang dilakukan, tetapi juga sebagai wadah refleksi untuk mengevaluasi hal-hal yang perlu ditingkatkan ke depan.
“Ekspo ini juga memberikan ruang untuk proyeksi, yakni menggagas langkah-langkah strategis guna menghadirkan pelayanan publik yang semakin baik dan relevan dengan kebutuhan masyarakat,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala BMBPSDM Suyitno dalam laporanya mengatakan bahwa acara Refleksi dan Proyeksi Kementerian Agama, menggunakan istilah refleksi karena kita ingin muhasabah terhadap kekurangan pada tahun-tahun sebelumnya.
“Menteri Agama telah memberikan arahan berkali-kali untuk tidak anti kritik. Kita perlu muhasabah supaya tahu apa yang harus kita perbaiki. Lalu proyeksi, untuk meredesain tahun 2025 dengan baseline 2024,” ungkap Suyitno.
Pembukaan expo ini dihadiri Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) BMBPSDM Kiptiyah Suyitno beserta pengurus, para ketua DWP unit eselon I Kemenag, Direktur Utama TMII Intan Ayu Kartika, para ASN Kemenag, serta ratusan masyarakat dan pengunjung TMII. (Barjah)