110 Peserta Ikuti Pelatihan di BDK Palembang, Ini Pesan Penting Kang Dhani

19 Mar 2025
110 Peserta Ikuti Pelatihan di BDK Palembang, Ini Pesan Penting Kang Dhani
Kepala BMPSDM Muhammad Ali Ramdhani memberikan paparan pada Pelatihan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bagi Guru SMP Keagamaan, Pelatihan Penyuluh Agama Islam Non-PNS Angkatan I, serta Pelatihan Manajemen Wakaf Angkatan I yang diselenggarakan Balai Diklat Keagamaan (BDK) Palembang di Palembangan, Rabu (19/3/2025).

Palembang (BMBPSDM)---Sebanyak 110 peserta mengikuti Pelatihan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bagi Guru SMP Keagamaan, Pelatihan Penyuluh Agama Islam Non-PNS Angkatan I, serta Pelatihan Manajemen Wakaf Angkatan I yang diselenggarakan Balai Diklat Keagamaan (BDK) Palembang. 

 

Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMPSDM) Muhammad Ali Ramdhani yang berkesempatan menyapa langsung para peserta di BDK Palembang, menyampaikan pesan penting yang sarat makna. Ia menekankan bahwa keberadaan manusia ditandai dengan kemampuan berpikir dan berakal.

 

Menurutnya, kontribusi seseorang dibentuk oleh keterampilan, pengetahuan, dan penampilan. Ia juga mengingatkan bahwa usaha yang tidak didukung oleh keterampilan dan pengetahuan tidak akan membuahkan hasil.

 

“Kesadaran manusia terwujud ketika ia mau dan ingin belajar. Akal ini akan mengasah ilmu kita, dan kecerdasan manusia dibagi dua, yaitu intelektual dan emosional,” ujarnya di Palembangan, Rabu (19/3/2025).

 

“Intelektual berkaitan dengan kemampuan nalar soal sebab dan akibat. Dunia ini tidak ada yang pintar atau bodoh, yang ada hanyalah mereka memiliki informasi dan yang tidak,” ungkap Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini. 

 

Kang Dhani --sapaan akrabnya-- juga memberikan pesan motivasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan tubuh sebagai bagian dari kecerdasan fisik. Dalam konteks moderasi beragama, ia menegaskan bahwa agama berfungsi sebagai penyatu sekaligus pembelah. 

 

"Bhinneka Tunggal Ika mengajarkan bahwa banyak perbedaan justru menyatukan kita. Seperti lukisan indah yang terdiri atas berbagai warna, atau masakan yang tercipta dari beragam rasa. Moderasi beragama mengajarkan kita untuk menata dan merangkul perbedaan,” pungkasnya.

 

Yeni Lesmana

 

Penulis: Yeni Lesmana Dewi
Sumber: BDK Palembang
Editor: Barjah dan Abas
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI