Balitbang Diklat Fokuskan Diri pada Riset Kebijakan
Jakarta (12 Juli 2018). Organisasi kelitbangan di Kementerian Agama dihadapkan kepada sejumlah persoalan krusial. Misalnya, keterbatasan sumber daya manusia, pelaksanaan penelitian yang belum sepenuhnya memokus pada penelitian kebijakan (policy research), dan optimalisasi pemanfaatan produk penelitian dan pengembangan.
Hal tersebut mengemuka dalam rapat pemutakhiran persiapan Temu Peneliti yang akan digelar di BSD City, Serpong, Tangerang Selatan, Banten. Rapat tersebut dipimpin Kepala Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Balitbang Diklat Kemenag, Prof Dr Amsal Bakhtiar.
“Selain itu, organisasi kelitbangan di setiap kementerian/lembaga dihadapkan kepada wacana pengintegrasian Balitbang dengan BPPT dan LIPI,” ungkap Amsal di sela rapat yang digelar di lantai 18 Gedung Kemenag Thamrin Jakarta, Rabu (11/7).
Pihaknya mengakui bahwa dinamika organisasi pada tingkat negara (country) dan global kini semakin cepat dan kompleks. Oleh karena itu, dunia kelitbangan perlu memikirkan kembali (rethinking) arah dan kebijakan organisasi yang adaptif dan antisipatif.
“Tantangan-tantangan strategis Kementerian Agama di masa depan antara lain potensi disharmoni kehidupan masyarakat, revitalisasi arah dan fungsi pendidikan agama dan keagamaan. Ini berimplikasi pada perubahan tatanan organisasi untuk menuju Kemenag yang berkeunggulan,” ujarnya.
Sebagai lembaga yang berperan layaknya seperti think tank, lanjut Amsal, hasil-hasil penelitian Balitbang Diklat telah memberikan kontribusi terhadap pengambilan kebijakan di lingkungan Kemenag. Beberapa produk Balitbang yang dijadikan rujukan bagi policy makers adalah indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) yang dilaksanakan setiap tahun.
“Indeks Integritas Siswa di sekolah dan madrasah juga dapat dijadikan alat ukur ketercapaian Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam dan Direktorat Pendidikan Agama pada Ditjen Bimas Agama,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Panitia yang juga Kabid Litbang Pendidikan Tinggi Keagamaan, Nurudin Sulaiman, mengatakan kegiatan tersebut akan diikuti 180 peneliti dari Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan; Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan; Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi; serta Lajnah Pentashihan Mushaf Al Qur’an (LPMQ).
“Adapun dari daerah antara lain Balai Litbang Agama Jakarta; Balai Litbang Agama Makassar; Balai Litbang Agama Semarang; peneliti UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta; peneliti UIN Imam Bonjol Padang; dan peneliti UIN Medan,” kata Nurudin.
Selain Menteri Agama RI dan para pejabat di lingkungan Balitbang Diklat Kemenag, sejumlah narasumber akan hadir dalam acara tersebut. Antara lainTB Ace Hasan Sadzily (Wakil Ketua Komisi VIII), Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kemenag, Deputi Bidang SDM Aparatur Menpan R-B, Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan Kapuslitjak Balitbang Kemendikbud.
“Kami juga mengundang Ketua Himpunan Peneliti Indonesia dan Ketua Asosiasi Peneliti Indonesia. Nah, sebagai tamu kehormatan kita undang Guru Besar University of North Florida Amerika Serikat, Prof. Ronald A. Lukens Bull, Ph.D,” ungkapnya.
Temu Peneliti yang akan digelar di Hotel Grand Zuri BSD Serpong, Jalan Pahlawan Seribu BSD City, Serpong, Tangerang Selatan, Banten ini dijadwalkan selama tiga hari, Kamis-Sabtu, 12-14 Juli 2018. (Musthofa Asrori/bas)