Balitbang Diklat Pertemukan Peneliti dan Widyaiswara dalam Temu Nasional

13 Des 2021
Balitbang Diklat Pertemukan Peneliti dan Widyaiswara dalam Temu Nasional
Temu Nasional Peneliti dan Widyaiswara Balitbang Diklat di Cirebon, Minggu (12/12/2021).

Cirebon (Balitbang Diklat). Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama menggelar Temu Nasional Peneliti dan Widyaiswara (WI). Acara monumental ini dikemas dalam kegiatan Optimalisasi Kualitas Layanan (OKL) bertema Sosialisasi Hasil Proses Perpindahan Status Kepegawaian Peneliti ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Dalam arahannya, Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Kemenag, Prof. Achmad Gunaryo, mengatakan bahwa terkait perubahan nomenklatur Balitbang Diklat masih belum menemu titik terang. Pasalnya, susunan organisasi dan tata kerja SOTK lembaga baru belum juga terbit.

“Kita masih belum tahu bagaimana Balitbang Diklat ini ke depan. Sebab, SOTK-nya belum terbit. Maka dengan masuknya para peneliti di BRIN akan memberi masukan bagi lembaga ini ke depan,” kata Kaban dalam pembukaan Temu Nasional Peneliti dan WI yang dihelat di Cirebon, Jawa Barat, Ahad (12/12/2021) malam.

“Jadi, kita ini sebenarnya sedang berbagi kebingungan saja,” kata mantan Kepala Biro Hukum dan Kerja Sama Luar Negeri Setjen Kemenag ini berkelakar.

Menurut Guru Besar UIN Walisongo Semarang ini, perpisahan para peneliti Balitbang Diklat dengan Kemenag sesungguhnya masih belum real. Karena faktanya kita masih dekat satu sama lain.

“Saya jadi teringat tentang pembentukan Kemenristek Dikti di mana saya turut memikirkannya waktu itu. Maka yang terjadi, itu hanya satu periode kementerian. Kita tentu saja tidak berharap akan demikian cara berpikirnya,” tukas Kaban Gunaryo.

Kaban berpesan, di mana pun nantinya peneliti berada agar tetap menyatukan dan merapatkan barisan. “Ketika sudah keluar dari Kemenag, peneliti tidak lupa akan rumah bersama ini. Jika hari ini belum mendapatkan pengakuan, maka di mana pun kami berharap para peneliti terus meningkatkan prestasi,” tuturnya.

 

Urgensi Temu Nasional

Dalam laporannya, Sekretariat Badan (Sesban) Litbang dan Diklat Muharam Marzuki mengatakan bahwa Temu Nasional Peneliti dan WI ini sangat penting setidaknya karena dua hal. Pertama, melihat bahwa para peneliti sebentar lagi akan melebur secara organisasi ke BRIN.

“Artinya bahwa seluruh peneliti Balitbang Diklat, termasuk yang di Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (PLMQ) akan bermigrasi kepada BRIN. Kecuali yang tidak menghendaki untuk berhijrah dan tetap di Kementerian Agama,” kata Sesban.

Kedua, lanjut Sesban, seluruh pejabat struktural, fungsional, peneliti, dan WI sudah mengetahui semuanya tentang kebijakan pemerintah yang mengatur bahwa seluruh peneliti dari seluruh kementerian atau lembaga, termasuk Kemenag melebur BRIN.

Doktor jebolan Universitas Baranas Hindu India tahun 1993 ini mengakui bahwa acara tersebut belum terencana dalam RKAKL 2021. “Namun, sesuai dengan arahan Bapak Kepala Badan Litbang dan Diklat, perlu diadakan pertemuan seluruh unsur Balitbang Diklat,” ujar Sesban.

“Oleh karena itu, selama saya bertugas di Badan Litbang dan Diklat berusaha mempertemukan para peneliti bersama widyaiswara. Biasanya, pertemuan itu digelar masing-masing. Untuk saat ini, pertemuan itu kita gabungkan semuanya agar kita bersama-sama melakukan silaturahim nasional,” sambungnya.

Dalam kesempatan tersebut, Sesban menyampaikan apreasiasi kepada seluruh elemen terkait atas gelaran ini. “Saya atas nama kawan-kawan panitia menghaturkan terima kasih atas dukungan yang luar biasa karena pertemuan ini di-support secara finansial oleh seluruh unit eselon 2 Balitbang Diklat Kemenag,” ungkapnya.

Harapan Sesban, hadirnya seluruh pegawai Balitbang Diklat dalam pertemuan nasional ini menjadi memori tersendiri khususnya, para peneliti dan WI Kemenag. Acara ini mempunyai makna sangat besar dalam membangun dan mengembangkan misi agama dan keagamaan melalui riset yang diselenggarakan Kemenag.

“Semoga acara ini menjadi satu benang merah bahwa hubungan kita di manapun nanti berada tetap dalam satu Balitbang Diklat yang tidak pernah kita lupakan. Kiranya, para peneliti dan WI dapat memanfaatkannya sebagai ajang silaturahim sekaligus sebagai memori mengakhiri tahun 2021,” harapnya.

Kabag Umum dan Perpustakaan Sekretariat Balitbang Diklat, Hj Puji Kusbandari, selaku ketua panitia mengatakan, gelaran ini mengundang seluruh pejabat eselon 2 dan eselon 3 di lingkungan Balitbang Diklat. Selain itu, juga seluruh peneliti dan WI di pusat dan daerah.

“Hadir langsung antara lain Kepala Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Prof M Adlin Sila, Kepala Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan H Mohsen Alaydrus, Kepala Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi Prof Arskal Salim, dan sejumlah Kepala BDK dari seluruh Indonesia,” ungkapnya.

Perempuan asal Kulonprogo Yogyakarta ini menambahkan, agenda nasional ini dijadwalkan tiga hari, Ahad-Selasa, 12-14 Desember 2021. “Acara diselenggarakan di Hotel Aston Cirebon Jl Brigjend Dharsono Cirebon, Jawa Barat,” kata Puji.

Dalam temu nasional peneliti dan WI ini juga diisi penyerahan sertifikat kepada peneliti terbaik di masing-masing unit kerja. Yakni, Prof. Kustini (Puslitbang BALK), Prof. Muhamad Murtadlo (Puslitbang Pendidikan dan Keagamaan), Prof. Choirul Fuad Yusuf (Puslitbang LKKMO).

Kemudian, Rudy Harisyah Alam (BLA Jakarta), Dandung Budi Yuwono (BLA Semarang), Baso Marannu (BLA Makassar), dan Ali Akbar (LPMQ).[]

Ova/diad

Penulis: Mustofa Asrori
Editor: Dewindah
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI