Detik-Detik Menuju Konferensi Moderasi Beragama Asia Afrika
Bandung (Balitbang Diklat)---Savoy Homan menjadi saksi sejarah penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika, 18 s.d. 24 April 1955. Konferensi ini menjadi bukti konkrit 29 negara di Asia dan Afrika terkait andil mereka bagi dunia. Konferensi yang menghasilkan Dasasila Bandung ini warisan semangatnya terus menggelora.
Kini 68 tahun kemudian, nilai-nilai Dasasila tersebut dalam pandangan Indonesia, secara khusus melalui Kementerian Agama, semakin menemukan bentuknya melalui pengarusutamaan Moderasi Beragama. Indonesia yang dikenal dengan keragamannya sekaligus pengalaman empirik dalam mengelola kebhinnekaan tersebut diyakini masih dapat terus melanjutkan usaha-usaha penting bagi peradaban dunia.
Dengan demikian, Kementerian Agama melalui Badan Litbang dan Diklat akan melaksanakan perhelatan akbar bertajuk Konferensi Moderasi Beragama Asia Afrika (KMBAA). Indonesia melalui KMBAA ingin berbagi sekaligus menghimpun pengalaman- pengalaman berbagai negara sahabat dalam menjadikan keragaman dan keberagamaan menjadi potensi positif dalam peradaban umat manusia.
Menuju event penting tersebut, kembali Savoy Homan menjadi bagian penting. Rapat Koordinasi Persiapan KMBAA digelar dari 26 hingga 28 Oktober 2023.
Sekretaris Badan (Sesban) Litbang dan Diklat, Prof. Arskal, dalam arahan pembukaan menyampaikan amanat Kaban Suyitno bahwa rakor persiapan ini penting untuk memastikan suksesnya KMBAA dimaksud. Hal ini terutama kegiatan tersebut beririsan dengan dinamika politik yang lagi menaik eskalasinya.
Sesban melihat, magnet Konferensi Asia Afrika (KAA) masih sangat kuat terbukti dengan antusiasnya dukungan dari berbagai pihak termasuk Kementerian Luar Negeri, dimana Sesban bersama tim telah bertemu (24/10/2023).
Hal senada disampaikan Agus Nasihatul Ahyar selaku Sekretaris OC yang melaporkan hasil audiensi dengan PJ Gubernur Jawa Barat (25/10/2023). Agus menyampaikan bahwa Jawa Barat kembali siap menjadi tuan rumah demi suksesnya KMBAA. PJ Gubernur berkenan pada saatnya nanti untuk terlibat dalam malam budaya termasuk gala dinner bagi para peserta dan tamu undangan.
Berkenaan dengan persiapan menuju detik detik perhelatan akbar ini, Sesban mengharapkan melalui rakor ini dihasilkan kerangka kerja yang lebih operasional, selain mematangkan secara substantif. Terkait sisi ini, Sesban mengingatkan agar peserta maupun pembicara dipastikan "bersih" dari isu-isu agenda politik, terutama jelang pesta demokrasi 2024 nanti.
Rapat di malam pertama selanjutnya dipimpin Asep Iqbal selaku Sekretaris SC yang menampilkan laporan persiapan teknis terkait agenda dalam KMBAA. (Firman Nugraha/bas/sri)