Buka TOT Kurikulum Merdeka, Kapusdiklat Teknis Ingatkan Pentingnya Kolaborasi

16 Nov 2022
Buka TOT Kurikulum Merdeka, Kapusdiklat Teknis Ingatkan Pentingnya Kolaborasi

Ciputat (Balitbang Diklat)---Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Mastuki, mengingatkan pentingnya berkolaborasi dengan para pihak agar semua program bisa berjalan dengan baik. Hal ini disampaikan saat membuka Training of Trainer (TOT) Kurikulum Merdeka Angkatan III yang diselengggarakan di Kampus Pusdiklat Ciputat, Senin (14/11/2022).

Menurut Mastuki, pelaksanaan TOT ini agak sedikit terlambat karena Pusdiklat ingin memastikan bahwa pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh Pusdiklat dan Balai-Balai Diklat Keagamaan benar-benar berbasis kebutuhan pengguna. "Kita berkolaborasi dengan Ditjen Pendidikan Islam melalui Direktorat KSKK (Kurikulum, Sarana Prasarana, Kesiswaan, dan Kelembagaan) Madrasah, karena pengguna Kurikulum Merdeka ini adalah madrasah, para guru di madrasah, dan lembaga pembina madrasah adalah Ditjen Pendidikan Islam,” ujarnya.

"Pusdiklat hanya penyambung dari kebutuhan para user, para guru, para pegawai. Karena pelatihan yang tidak didasarkan atas kebutuhan para user, akan sulit landing dengan baik, akan sulit diterima," imbuhnya.

Pada kesempatan ini, Mastuki juga mengajak semua widyaiswara yang mengikuti TOT ini, maupun TOT sebelumnya untuk bisa berkolaborasi dengan para guru ketika mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di madrasah. "Kita berharap hasil TOT ini bisa segera diimplementasikan di madrasah. Agar hasil TOT ini bisa maksimal, agar para widyaiswara yang sudah mengikuti TOT ini nanti di daerah bisa mendapatkan tandem para guru yang menguasai seluk beluk madrasah agar bisa mengakselerasi kurikulum dengan baik,” ungkapnya.

Lebih jauh, Mastuki mengatakan kolaborasi dengan para guru ini penting karena kurikulum itu sesuatu yang dinamis. "Sebagai dokumen, Kurikuum Merdeka mungkin sudah matang. Tetapi sebagai sebuah proses pembelajaran, Kurikulum Merdeka membutuhkan pengetahuan, penerjemahan, dan pengalaman kekinian yang luas," kata Mastuki.

Mastuki meminta agar kita semua tak henti-hentinya untuk terus berkolaborasi, bekerjasama dengan siapa saja, terutama yang berkaitan dengan tugas-tugas kita. "Kurikulum Merdeka bisa dipelajari siapa saja dan kapan saja, tapi untuk mengimplementasikannya membutuhkan pengetahuan dan keterampilan,” ujarnya.

Mastuki mengingatkan bahwa sosialisasi dan implementasi Kurikulum Merdeka ini tidak hanya dilakukan melalui tatap muka hasil TOT ini saja, tapi juga akan memanfaatkan teknologi yang sudah dimiliki oleh Kementerian Agama, yaitu melalui MOOC (Massive Open Online Course) Pintar. "Guru di madrasah ini jumlahnya ratusan ribu, sementara pelatihan tatap muka hanya bisa menjangkau puluhan ribu. Maka kita akan maksimalkan penggunaan Pintar yang bisa menjangkau ratusan ribu peserta untuk membantu percepatan penguasaan materi Kurikulum Merdeka kepada guru-guru di madrasah," pungkasnya.

TOT Kurikulum Merdeka Angkatan III ini diikuti 30 peserta, berasal dari widyaiswara Pusdiklat Teknis, dan perwakilan dari 14 Balai Diklat Keagamaan. Kegiatan ini berlangsung di Kampus Pusdiklat Ciputat, dari 14 - 19 November 2022. (beta/sr/bas)

 

 

 

Penulis: Beta
Editor: Sri Hendriani dan Abas
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI