Ratusan CPNS Kemenag Mulai Mengikuti Latsar di LDK Pekanbaru

30 Jun 2025
Ratusan CPNS Kemenag Mulai Mengikuti Latsar di LDK Pekanbaru
Kepala BMBPSDM Muhammad Ali Ramdhani saat memberi arahan Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Agama Tahun 2024 via Zoom, Senin (30/6/2025).

Pekanbaru (BMBPSDM)---Loka Diklat Keagamaan (LDK) Pekanbaru secara resmi menyelenggarakan Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Agama Tahun 2024. Kegiatan tahap distance learning Angkatan I diikuti oleh 40 peserta dari total 409 peserta yang terbagi dalam 11 angkatan.

 

Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Muhammad Ali Ramdhani dalam arahannya menekankan bahwa aparatur sipil negara (ASN) tidak cukup hanya menguasai tugas administratif. ASN juga harus mampu berpikir, bersikap, dan bertindak secara bijaksana.

 

“Dalam kajian biologi, manusia dikenal sebagai homo sapiens, homo berarti makhluk dan sapiens berarti mampu berpikir. Dalam perspektif keilmuan Arab, manusia disebut sebagai hewan yang berakal,” ujarnya saat menyampaikan arahan secara daring melalui zoom meeting dari Jakarta, Senin (30/6/2025).

 

Kang Dhani—sapaan akrabnya—menambahkan bahwa eksistensi manusia seharusnya tidak diukur hanya dari keberadaan fisik, melainkan dari sejauh mana mana ia mampu mendayagunakan akalnya. 

 

“Dimensi berpikir merupakan inti dari kebijakan pengembangan sumber daya manusia aparatur. Meningkatkan kapasitas berpikir akan membentuk kebiasaan, perilaku, dan keputusan yang lebih bertanggung jawab,” terangnya.

 

 

Menurutnya, kecerdasan berpikir berkaitan erat dengan kemampuan dalam mengenali, dan menata informasi secara bijak, seperti menyusun potongan puzzle kehidupan. 

 

Lebih jauh, pria kelahiran Garut, Jawa Barat itu menegaskan bahwa secara prinsip tidak ada orang yang sepenuhnya pintar atau bodoh. Perbedaan terletak pada sejauh mana seseorang mampu mengakses dan memanfaatkan informasi.

 

Dalam konteks ASN, kemampuan tersebut menjadi fondasi untuk membentuk pelayanan publik yang berkualitas dan berintegritas. Ia juga menyoroti pentingnya kecerdasan emosional, yakni kemampuan mengelola emosi dalam berbagai situasi.

 

“Jangan mengambil keputusan saat marah, dan jangan memberi janji saat sedang bahagia. Stabilitas emosi menentukan ketepatan berpikir dan bertindak,” ucapnya.

 

Mengutip ajaran Imam Al-Ghazali, Kang Dhani menjelaskan empat pilar kecerdasan yang perlu dimiliki setiap ASN, yakni kecerdasan intelektual, emosional, sosial, dan spiritual.

 

“Keempat aspek ini saling melengkapi dan menjadi dasar dalam membentuk ASN yang utuh, tangguh, dan bermartabat. Seseorang yang mampu memperlakukan orang lain dengan baik akan menuai kebaikan pula. Kualitas manusia diukur dari kemampuannya membangun hubungan yang bermakna dengan sesama,” terangnya.

 

(Azrul Pajri)

Penulis: Azrul Pajri
Sumber: Loka Diklat Keagamaan (LDK) Pekanbaru
Editor: Barjah
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI