Buku Panduan Pengelolaan OJS Terindeks Internasional BLA Jakarta Diluncurkan

19 Okt 2022
Buku Panduan Pengelolaan OJS Terindeks Internasional BLA Jakarta Diluncurkan

Jakarta (Balitbang Diklat)---Buku Panduan Pengelolaan Open Journal System (OJS) Terindeks Internasional yang disusun tim Balai Litbang Agama Jakarta (BLAJ) hari ini diluncurkan. Kepala BLAJ Samidi Khalim dalam sambutannya mengaku sangat bergembira lantaran telah selesainya penyusunan buku penting tersebut.

“Ini sepertinya program Kepala BLAJ sebelumnya, yaitu Pak Nurudin dan Pak Susari. Karena bukunya sudah selesai, maka tugas saya tinggal me-launching,” kata Samidi mengawali sambutan.

Ia sangat senang dan berterima kasih atas kedatangan Kepala Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) Balitbang Diklat Kemenag Prof Arskal Salim dan Kepala Pusat Riset Bidang Sosial Humaniora Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof M Ali Humaidi.

“Kami senang sekali bisa hadir di acara ini dua orang Kapus. Penting, tidak kapusan (ketipu-red),” seloroh Samidi disambut tawa dua profesor tersebut.

Sejauh pengamatannya, Samidi menyebut belum ada buku Panduan Pengelolaan OJS di lingkungan Kemenag. Apalagi yang terindeks internasional. “Oleh karena itu, kami sangat bersyukur. Semoga bermanfaat untuk para penulis, peneliti, dan para pengelola jurnal di Indonesia,” harapnya.

Senada dengan Samidi, Prof Arskal Salim yang didaulat memberi sambutan mengatakan bahwa kegiatan ini sangat unik. Pasalnya, selama pengelolaan jurnal di mana pun memang belum tersedia buku panduan secara manual.

“Sebab, semuanya seperti kamus berjalan. Sebetulnya juga jika kita melihat tentang pengelolaan jurnal ini merupakan hal yang sudah otomatis dan menjadi bagian dari proses, sehingga tidak terlalu butuh buku panduan. Jadi, kalau mau submit tulisan ke jurnal itu sudah tahu apa yang harus dilakukan,” ujarnya.

Akan tetapi, lanjut dia, di Indonesia tradisi publikasi ilmiah melalui jurnal, apalagi yang OJS, masih menjadi sesuatu yang baru diperkenalkan. Tapi dalam waktu singkat, orang-orang ibaratnya ‘dipaksa’ untuk mengikuti proses OJS ini.

“Jadi, kalau sekarang ada jurnal yang tidak menggunakan ini akan tertinggal. Akhirnya OJS menjadi kebutuhan pengetahuan untuk mekanisme publikasi ilmiah di jurnal maka mau tidak mau informasi tentang ini harus dikuasai,” terang Prof Arskal.

Kasubag TU BLAJ Heri Susanto di sela peluncuran ini mengatakan bahwa fullday ini mengundang dua narasumber. Yakni, Prof Alie Humaedi (Kepala Pusat Riset Kesejahteraan Sosial, Desa dan Konektivitas BRIN), dan Yazid Hadi (Dosen FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).

Kegiatan yang diikuti 46 peserta ini digelar di Grand Whiz Hotel Simatupang Jl RA Kartini No 1 Lebak Bulus, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (19/10/2022). (Ova/bas)

Penulis: Mustofa Asrori
Editor: Abas
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI