Buku Penelitian Balitbang Diklat Dinanti Masyarakat

9 Apr 2019
Buku Penelitian Balitbang Diklat Dinanti Masyarakat

Pekalongan (9 April 2019). Badan Litbang dan Diklat turut ambil peran dalam Stand Pameran Tunggal Kementerian Agama dalam perhelatan akbar Konferensi Ulama Sufi Internasional di Alun-alun Kajen, Kabupaten Pekalongan.

Pada pameran ini, Badan Litbang dan Diklat memamerkan koleksi manuskrip kuno dan membagikan ratusan buku hasil peneiitian secara gratis kepada para pengunjung. Dalam hitungan jam, seluruh jatah buku untuk hari pertama pameran habis dibagikan.

Pengunjung tampak antusias memilih buku penelitian yang dibagikan secara cuma-cuma. Salah satunya Intan pegawai Kemenag Kabupaten Pekalongan.

“Saya sangat senang datang ke pameran ini, karena banyak buku berkualitas yang dibagikan secara gratis. Apalagi buku-buku ini belum tentu ada di perpustakaan daerah atau dijual di toko buku,” ungkapnya.

Intan memilih buku Kedudukan Fatwa Dewan Syariah Nasional karena sebagai pengurus koperasi, ia perlu ilmu untuk menjalankan perannya. Selain itu, tren yang terjadi di masyarakat pun mulai bergerak ke arah ekonomi syariah.

Lain halnya dengan Dahrul dari IAIN Pekalongan. Ia memilih buku mengenai moderasi Islam. Menurutnya buku ini sangat bagus untuk kajian masyarakat Indonesia saat ini, terutama sejak makin maraknya informasi yang mengganggu kerukunan umat beragama.

“Buku-buku hasil penelitian ini layak untuk disebarluaskan. Saya sangat mendukung upaya Kemenag untuk menyebarluaskan buku-buku seperti ini secara gratis. Maka, pameran seperti ini harus lebih sering dilaksanakan agar bisa menjangkau masyarat di daerah yang membutuhkan akses buku bagus seperti ini,” ujar Dahrul dengan antusias.

Sejalan dengan Ibnu Farhan asal Cirebon yang juga mendukung pameran ini, bahkan ini adalah kali kedua Ibnu mengunjungi stand pameran Badan Litbang dan Diklat. Pertama saat pameran di festival Keraton Cirebon beberapa bulan silam, dan sekarang di Pekalongan.

“Saya sudah dua kali ikut acara pameran Badan Litbang dan Diklat, pertama di Cirebon saat Festival Keraton Cirebon dan sekarang di Pekalongan ini. Menurut saya pameran ini sangat bagus karena buku-buku Badan Litbang dan Diklat yang dibagikan gratis sangat berkualitas,” kata Ibnu sambil memilih buku.

Selain itu, Ibnu berpendapat bahwa karena akses buku tersebut tidak banyak dan belum tentu bisa ditemui di toko buku atau perpustakaan di daerah, maka ajang pameran seperti ini sangat ditunggu-tunggu, khususnya buku mengenai manuskrip yang ada di Indonesia.

Berbagai produk layanan Kementerian Agama disajikan dalam pameran yang berlangsung lima hari, 8-13 April 2019. []

diad/diad

Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI