Wonogiri (Balitbang Diklat)---Keragaman agama dan budaya merupakan salah satu kekayaan yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Namun, penerimaan terhadap perbedaan ini perlu terus ditingkatkan agar tercipta keharmonisan dan toleransi antar kelompok.

Berkaitan dengan hal tersebut, Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) menggelar Survei Nasional Pengukuran Pengukuran Penerimaan Pemeluk Agama Atas Keragaman Budaya. Salah satu lokasi survei berada di Wonogiri dengan sampel secara acak di Desa Joho, Kecamatan Pracimantoro.

Tim Puslitbang LKKMO Leo Sugiri bertugas memonitor kegiatan tersebut dengan melihat data-data yang telah terkumpul dalam bentuk sebuah instrumen. Sedangkan petugas surveyor yang bertugas mengumpulkan data-data di lapangan ialah Fitria Kuspratiwi dan Candra.

“Surveyor menggunakan metode pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling untuk memastikan representasi yang proporsional dari setiap kelompok agama dan budaya,” ujar Leo di Wonogiri, Jumat (5/7/2024).

Menurutnya, data dikumpulkan melalui kuesioner yang mencakup pertanyaan mengenai sikap dan perilaku terhadap keragaman agama dan budaya. “Petugas surveyor di lapangan cukup kooperatif dan terbuka dalam pelaksanaan tugas, termasuk dalam menerima Tim Puslitbang LKKMO,” katanya.

Pada kesempatan tersebut, Plh. Kepala Kankemenag Kab. Wonogiri Fauzi Rokhman J menyambut baik Tim Puslitbang LKKMO. Dia menyatakan mayoritas masyarakat Indonesia memiliki sikap yang positif terhadap keragaman agama dan budaya.

(Leo/diad)