Di Palembang, Kaban Suyitno Kenalkan Catur Program Jelang Transformasi Institusi
Palembang (Balitbang Diklat)---Dalam waktu dekat, institusi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia akan bertransformasi dengan nama baru, yaitu Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMB-PSDM).
Kepala Badan (Kaban) Litbang Diklat Kemenag Prof Amien Suyitno mengatakan hal tersebut saat menjadi narasumber Wawasan Kebangsaan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Aula Kanwil Kemenag Sumatera Selatan, Jumat (16/12/2022).
Kaban Suyitno mengatakan, setidaknya ada empat program yang menjadi garapan lembaga ini. Empat program yang ia populerkan dengan istilah Catur Program itu meliputi pertama, transformasi digital, kelembagaan, dan sarana prasarana.
Kedua, pemetaan dan penataan SDM. Ketiga, penguatan baseline kebijakan bidang agama dan layanan keagamaan. Keempat, Jaminan Mutu dan Zona Integritas.
“Empat program utama ini yang menjadi core business-nya nanti adalah memastikan transformasi kelembagaan,” tutur Guru Besar UIN Palembang ini.
Catur Program tersebut, lanjut Kaban, sejalan dengan tugas dan fungsi Kementerian Agama yakni pelaksanaan program dan pelayanan agama dan keagamaan. BMB-PSDM, menjadi lembaga utama sebagai ‘dapur’ bagi kebijakan bidang agama dan layanan keagamaan.
Seperti rujukan utama kebijakan agama (Indeks KUB, Indeks Kesalehan, Indeks Moderasi), dan Layanan Keagamaan (Indeks KUA, Indeks Haji dan Halal) serta Penilaian Buku Keagamaan dan Pusat Layanan Al-Qur’an.
“Jika Balitbang Diklat bertransformasi, maka PR tentang moderasi beragama menjadi sangat luar biasa. Di mana akhir-akhir ini sangat ramai polarisasi di media sosial,” lanjutnya.
Kaban mengajak jajaran ASN Kemenag terutama pejabat di lingkungan Kanwil Kemenag se-Sumsel untuk mengawal hal itu. Dengan demikian, ASN bisa turut serta menciptakan keamanan dan kenyamanan masyarakat, khususnya dari perspektif intoleransi.
Peran Penting Medsos untuk Moderasi Beragama
Di tempat terpisah, Kaban Suyitno mengatakan media sosial (medsos) mempunyai peran penting dalam mengimplementasikan moderasi beragama. Oleh karena itu, kita semua harus bijak dalam ber-medsos.
Pernyataan tersebut disampaikannya saat berbicara tentang “Strategi dan Implementasi Moderasi Beragama” di hadapan para guru madrasah se-Kota Palembang di MAN 3 Palembang, Sabtu (17/12/2022).
Kaban berpesan agar ASN berhati-hati dalam menyebarkan konten-konten yang belum jelas kebenarannya. “Biasakan saring sebelum “sharing”,” tegasnya.
“Kita harus membiasakan untuk bertabayun, kroscek, sehingga bisa menghindari berita hoaks yang sangat membahayakan,” sambung Kaban.
Kegiatan bertajuk “Pembinaan Guru Madrasah se-Kota Palembang” itu turut dihadiri Kepala Balai Diklat Keagamaan (BDK) Palembang, Kabid Madrasah dan Kabid Urais Kanwil Kemenag Sumsel, Kepala Kemenag Kota Palembang, dan ratusan guru madrasah se-Kota Palembang. (Ova/sri/bas)