Diawali dengan Takbir, Diakhiri dengan Ayat

9 Des 2020
Diawali dengan Takbir, Diakhiri dengan Ayat
Foto: Daffa

Jakarta (8 Desember 2020). Lembaga Administrasi Negara (LAN) mengukuhkan 11 widyaiswara ahli utama, 3 diantaranya berasal dari Kementerian Agama. Mereka adalah Drs. H. Darmani, M.A., Ai Nurjanah, S.Ag., M.Pd, dan Dr. Emma Himayaturohmah, M.Ag.

Pengukuhan widyaiswara ahli utama didahului dengan penyampaian karya tulis ilmiah dalam bentuk orasi ilmiah. Proses ini dilalui widyaiswara untuk mencapai jenjang tertinggi dalam karirnya.

Orasi ilmiah kali ini terasa berwarna, dimana hari pertama diawali pekikan Allahu Akbar oleh orator pertama dari Kemenristek/BRIN, Dr. Ir. RM. Agus Sediadi Tamtanus, M.Si. dan hari kedua diakhiri lantunan ayat 5 dan 6 surat Al-Insyirah yang berbunyi fa inna ma'al usri yusra inna ma'al usri yusra yang berarti Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan oleh orator kesebelas dari Kemenag, Dr. Emma Himayaturohmah, M.Ag.  Kesemuanya tak lain adalah penyemangat diri untuk tetap semangat menjalani proses karena meyakini ungkapan usaha tak pernah mengkhianati hasil.

Hal menarik dari orasi ilmiah kali ini adalah selain sebagai kegiatan orasi terakhir di tahun 2020, Lembaga Administrasi Negara (LAN) menggandeng Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama untuk bekerja sama menyelenggarakan orasi ilmiah keempat di masa pandemik yang berlangsung selama 2 hari pada tanggal 7-8 Desember 2020 bertempat di Auditorium Makarti Bhakti Nagari, LAN.  Tentunya Badan Litbang dan Diklat yang peduli terhadap pengembangan karir para widyaiswaranya menyambut baik tawaran kerja sama penyelenggaraan orasi ilmiah ini.

Mengumpulkan massa ditengah situasi pandemik merupakan hal yang beresiko, namun kekhawatiran tersebut dapat ditepis dengan membatasi jumlah undangan yang hanya 55 orang dan mengedepankan protokol kesehatan yaitu dengan melakukan rapid test on the spot kepada dewan majelis, para orator, dan undangan dan menempatkan hand sanitizer di setiap pintu masuk.

Ada satu kejadian yang memperlihatkan tingginya komitmen penyelenggara dalam menjaga protokol kesehatan yaitu semula Dewan majelis beranggotakan unsur LAN, Badan Kepegawaian Negara (BKN), Kemenpan RB dan Asosiasi Profesi Widyaiswara Indonesia namun mendadak salah satu anggota majelis diganti karena saat rapid test on the spot diketahui pernah kontak dengan penderita Covid-19 positif dalam rentang waktu satu minggu sehingga tenaga medis tidak dapat memberikan rekomendasi untuk berpartisipasi dalam kegiatan orasi.  

Pada penghujung acara hari kedua, Kepala LAN, Dr. Adi Suryanto, M.Si, didampingi Deputi Bidang kebijakan Bangkom ASN Dr. Muhammad Taufiq selaku Ketua Majelis dan Kepala Badan Litbang dan Diklat Prof. Dr. H. Achmad Gunaryo, M.Soc.Sc. selaku anggota majelis mengukuhkan ke-11 orator yaitu Dr.Ir. RM. Agus Sediadi Tamtanus, M.Si. (Kemenristek/BRIN), Drs. H. M. Dianto, M.Si. (BPSDM Provinsi Jambi), Sultoni, S.Sos, M.H. (BPSDM Provinsi Jambi), Drs. Ahmad Fauzi, M.Si. (BPSDM Provinsi Riau), Ir. Sutarto, M.P. (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan), Dr. Budi Winasis, M.M. (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan), Ida Ayu Rai Sri Dewi, S.H., M.Si. (BPSDM Provinsi Bali), Dr. Ida Bagus Sedhawa, S.E., M.Si. (BPSDM Provinsi Bali), Drs. H. Darmani, M.A. (Kementerian Agama), Ai Nurjanah, S.Ag., M.Pd. (Kementerian Agama), dan Dr. Hj. Emma Himayaturohmah, M.Ag (Kementerian Agama). []

RPS/diad

Penulis: Rini Purwanti
Editor: Dewindah
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI