Dinamika Hak Sanggah dalam PBPA Meningkat, Puslitbang LKKMO Rumuskan Mekanismenya

10 Jul 2024
Dinamika Hak Sanggah dalam PBPA Meningkat, Puslitbang LKKMO Rumuskan Mekanismenya
Kepala Puslitbang LKKMO Moh. Isom memberikan arahan dalam kegiatan Fullday PBPA Pembahasan Hak Sanggah di Wisma Kementerian Agama, Jakarta (8/7/2024).

Jakarta (Balitbang Diklat)---Merespons dinamika hak sanggah dalam Penilaian Buku Pendidikan Agama (PBPA) meningkat, Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) Balitbang Diklat Kementerian Agama RI mengadakan rapat PBPA bersama tim verifikator administrasi dan supervisor di Wisma Kementerian Agama Jakarta, Senin (8/7/2024).

 

Dalam sambutannya, Kepala Puslitbang LKKMO Moh. Isom menekankan pentingnya profesionalisme dan konsistensi dalam proses penilaian. "Terkait hak sanggah, ini kan baru kali pertama kita mengimplementasikannya. Pasti akan ada pertanyaan di antara kita terkait hak sanggah ini. Oleh karena itu, ketika pembahasan nanti kita harus profesional dalam mengambil keputusan. Keputusan yang dibuat harus jelas dan tidak mengambang," tegasnya.

 

Isom juga menyoroti pentingnya menjaga mutu dan komitmen terhadap aturan, serta menghindari praktik-praktik yang merugikan seperti konflik kepentingan dan penyalahgunaan kekuasaan.

 

Jerry selaku Ketua PBPA mengatakan bahwa mekanisme hak sanggah yang baru ini memang menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan peserta rapat, terutama terkait bagaimana teknis pelaksanaannya.

 

"Dinamika terkait hak sanggah ini memang meningkat. Oleh karena itu, kami telah berkoordinasi dengan Pak Noval yang akan memimpin secara teknis di aplikasi. Tindak lanjut pada kegiatan hari ini adalah supervisor dan verifikator administrasi akan memberikan masukan untuk penyempurnaan ke depannya, mengingat ini adalah pertama kalinya mekanisme ini diterapkan," ujar Jerry.

 

Jerry juga menekankan bahwa untuk tahun ini, hak sanggah hanya akan dibuka untuk buku-buku yang memerlukan perbaikan minor. Buku-buku yang memerlukan perbaikan mayor atau yang tidak layak tidak akan masuk dalam hitungan. Hal ini karena buku-buku dengan perbaikan mayor dianggap memiliki risiko lebih tinggi dan pihak pemohon yang berpengalaman puluhan tahun mungkin akan merasa kurang puas jika hak sanggah dibuka untuk mereka.

 

"Untuk perbaikan minor, kami berharap dapat berjalan lebih ringan. Alhamdulillah, teman-teman supervisor, verifikator administrasi, sudah berada pada posisi siap untuk mengikuti diskusi," tambah Jerry.

 

Pada kesempatan ini, Isom juga mengingatkan agar setiap peserta rapat memahami dengan baik petunjuk teknis (juknis) dan SOP yang berlaku, serta langkah-langkah mekanisme yang ada di aplikasi. "Ini jangan sampai pengelola tidak paham daripada yang di luar ya. Kalau yang di luar lebih paham, nanti itu akan jadi temuan,” ucapnya.

 

Terakhir, Isom kembali memberikan arahan kepada peserta rapat untuk menjaga konsistensi dan komitmen dalam penilaian buku. “Jadi, tolong dijaga konsistensi dan komitmen. Saya kira itu jangan dibuat ngambang, jangan dibuat molor-molor. Sekali lagi, kalau bisa cepat, tidak usah dilambat-lambatin. Memang proses PBPA ini lama, tapi program ini perlu komitmen dari kita semua. Oleh karena itu, tetaplah semangat,” pungkasnya. (Rheka Humanis/bas/sri)

Penulis: Rheka. H
Sumber: Puslitbang Lektur
Editor: Abas dan Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI