Gelapnya Malam Gurunesia, Diterangi Obor Pengetahuan dan, Pembentuk Karakter Bangsa

30 Nov 2024
Gelapnya Malam Gurunesia, Diterangi Obor Pengetahuan dan, Pembentuk Karakter Bangsa
Menag Nasaruddin Umar pada malam puncak Hari Guru 2024 dengan tema Guru Berdaya Indonesia Jaya di Jakarta, Jumat (29/11/2024).

Jakarta (BMBPSDM)---Untuk memperingati malam puncak Hari Guru 2024 dengan tema Guru Berdaya Indonesia Jaya, Kementerian Agama menggelar acara Gurunesia di Jakarta, Jumat (29/11/2024).

 

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan pandangannya yang mendalam tentang makna sejati seorang guru. Menag menegaskan sebagai guru tidak hanya sekadar menyampaikan ilmu, melainkan membawa misi spiritual yang mulia.

 

Menurut Menag, guru memiliki peran sebagai obor yang menerangi kegelapan. Hal ini karena “guru” berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu “gu” artinya kegelapan dan “ru” artinya obor. "Guru sejati harus mampu menerangi murid dengan ilmu, membentuk karakter, dan menjaga jati diri muridnya," ujar Menag.

 

Menag menggarisbawahi bahwa tidak semua pengajar dan pendidik layak disebut guru. “Guru sejati adalah sosok yang mengajarkan dengan rasa, mendidik bukan hanya dengan rasio, tapi juga dengan hati," katanya. Dia juga menambahkan bahwa proses menjadi seorang guru juga harus melibatkan pembatinan terhadap ilmu yang diajarkan.

 

Dalam konteks agama, Menag menyoroti nilai spiritual guru. Dalam Islam, guru diibaratkan sebagai nabi di hadapan para sahabatnya. Guru bukan hanya penyampai pengetahuan, tetapi juga membimbing moral dan spiritual muridnya. "Terdapat konsep pemberkahan dalam tugas seorang guru, yang tidak sekadar mentransfer ilmu, tetapi membentuk karakter murid," jelasnya.

 

Tidak hanya itu, Menag menyinggung perbedaan antara sekolah dan madrasah. Sekolah adalah tempat mencari ilmu duniawi, sedangkan madrasah adalah tempat mencari ilmu yang mendekatkan kepada Tuhan. "Pengajar di madrasah menghadapi ekspektasi besar dari masyarakat, yang memandang mereka seperti kain putih tanpa noda. Oleh karena itu, identitas dan integritas guru madrasah harus dijaga sebaik-baiknya," tambahnya.

 

Menag juga menegaskan bahwa ia akan mengupayakan untuk ke depannya tidak ada jarak antara sekolah dengan madrasah. Karena pengajar guru madrasah juga berjuang menumpahkan darah dan keringatnya untuk negeri.

 

Hadir dalam acara tersebut Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM (BMBPSDM) Suyitno, beserta jajaran pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama Republik Indonesia lainnya.  (Fernanda Ariestiara)

   

 

Penulis: Fernanda Ariestiara
Sumber: Nanda
Editor: Abas dan Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI