Halaqah Ulama ASEAN 2017: Strengthening the Competitiveness of ASEAN Islamic Educational Institution
Jakarta (18 Oktober 2017). Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Agama dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI menyelenggarakan Halaqah Ulama ASEAN (HUA) 2017. Tema yang diangkat adalah “Memperkuat Daya Saing Lembaga Pendidikan Islam ASEAN,” bertempat di Hotel Sari Pan Pacific Jakarta, 17-19 Oktober 2017. Kegiatan halaqah ini merupakan forum komunikasi para ulama dan umaro, secara lingkup nasional Indonesia dan telah terlaksana sebanyak tujuh kali. Tiga tahun terakhir, acara halaqoh ini mulai melibatkan dari negara-negara ASEAN, yang tahun ini lebih berbeda dengan ada penambahan negara lain, yang merupakan delegasi khusus yakni Cina dan Timur Leste.
Halaqah Ulama yang digagas Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan sejak tahun 2010---seperti dalam petunjuk teknis Halaqah Ulama ASEAN---bertujuan sebagai lembaga kajian regular beberapa perkembangan dan dinamika pendidikan Islam dan dampaknya dalam pengembangan peradaban bangsa. Sejak tahun 2015, wilayah kajian evaluasi Halaqah Ulama ini, sesuai dengan perkembangan geopolitik negara-negara ASEAN, mulai hadir sebagai lembaga yang turut menyongsong kebauran dan pembangunan negara-negara ASEAN. Di samping itu, merumuskan lembaga pendidikan Islam yang kompetitif, yang mampu merespons perkembangan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), kemudian menargetkan tindak lanjut penguatan kompetensi SDM, kurikulum terarah, life skill peserta didik dan terumuskannya konsep daya saing lembaga pendidikan Islam di Asia Tenggara.
Pendidikan Islam jika dikaitkan dengan isu Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menggambarkan bahwa tantangan persaingan ekonomi berpengaruh terhadap sistem pendidikan khususnya pendidikan Islam. Di era MEA ini, seharusnya masyarakat ASEAN mulai mengembangkan sistem pendidikan yang mampu melahirkan manusia-manusia unggul, yaitu manusia yang memiliki daya saing unggul di tingkat regional, bahkan tingkat global. Oleh karena itu, sistem pendidikan Islam harus merespons perubahan zaman dan siap menghadapi MEA dengan langkah-langkah strategis untuk mengaktualisasikan identitas Islam yang relevan di segala zaman.
Dalam paparannya tentang pendidikan Islam ASEAN dan daya saing sumber daya manusia, Prof H. Abdurrahman Mas’ud, Ph.D, mengatakan bahwa tradisi pesantren (culture of pesantren) memiliki peranan yang sangat kuat dalam tradisi pendidikan Islam di Indonesia. Selain itu, Mas’ud juga membahas History of Halaqah Ulama. Tahun 2010, Halaqah bertemakan Pesantren as the Center of Islamic Civilazation in Indonesia (Hotel Sahira, Bogor); tahun 2011bertemakan Early Unification of the Month Calculation, Expansion of Mas’a and proverty Allevation (TMII Jakarta), tahun 2012 mengangkat tema Evaluation of Pesantren Education Policy (Hotel Clarion, Makassar); tahun 2013 mengusung tema Strengthening the Teaching of the Yellow Book in Pesantren (Hotel Singgasana, Surabaya); dan tahun 2014 mengusung tema Mechanism of Dam Payment and Utilization of Meet of the Sacrifice of Hajj Pilgrims (Wisma Haji, Ciloto). (Nasrullah Nurdin)