Heritage: Jendela Lektur untuk Internasional

25 Apr 2018
Heritage: Jendela Lektur untuk Internasional

Jakarta (25 April 2018). Heritage of Nusantara: International Journal for Religious Literature and Heritage, demikian lengkapnya sebutan nama untuk jurnal Heritage yang berfungsi sebagai salah satu jendela Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi. Jurnal ini telah menerbitkan artikel-artikel dari hasil penelitian manuskrip, kajian tokoh, kitab karya ulama Nusantara, dan bahkan hasil riset lapangan sesuai lingkup tugas dan fungsi Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi.

Jurnal Heritage terbit dua kali setahun, bulan Juni dan Desember, baik dalam bentuk cetak maupun digital OJS (Open Journal System). Sesuai ide pokok pembuatan jurnal ini (bertaraf internasional), maka isi, substansi, bahasa, penulis, dan mitra bestari disesuaikan dengan aturan jurnal internasional, yaitu menggunakan bahasa internasional (Bahasa Inggris dan Arab), serta melibatkan dua orang atau lebih dari negara luar, baik sebagai penulis, mitra bestari maupun editor.

Dalam bentuk cetak (hard copy) jurnal ini sudah hadir sejak tahun 2012, telah terakreditasi LIPI sejak tahun 2015. Pengelolaan jurnal ini memiliki tantangan tersendiri dan menarik untuk dikenang sekaligus sebagai pemacu untuk melangkah lebih maju ke depan. Pada tahun-tahun awal, jurnal ini merangkak dengan tertatih-tatih namun penuh semangat. Atas dukungan pimpinan, tim berusaha semaksimal mungkin melangkah dengan pasti. Salah satu hambatan yang ditemui adalah kesulitan mendapatkan artikel yang bersih dari kesalahan, baik berbahasa Inggris maupun Arab (language eror). Sehingga solusi yang ditempuh adalah menjaring sebagian artikel dari para ahli, baik dalam maupun luar negeri.

Bersyukur, para pengelola dan ahli peduli terhadap Puslitbang Lektur. Mereka bahu membahu berusaha mengangkat jurnal ini pada taraf yang layak. Para editor pun cukup setia mengedit artikel-artikel yang akan diterbitkan, salah satunya Shirley A Baker dari Amerika Serikat. Dengan kelembutan dan kesabarannya, Shirley A Baker mengedit artikel dari sisi struktur kata maupun isinya. Jika tidak paham, ia selalu menanyakan kepada penulisnya. Pembelajaran yang sangat berharga ialah bagaimana meningkatkan tulisan yang readable secara internasional dan menarik. Tak kalah pentingnya, peran Kepala Badan Litbang dan Diklat yang sangat mendukung keberadaan jurnal ini dengan terjun langsung menjadireviewer artikel-artikel yang dipilih untuk diterbitkan. Selanjutnya, Kepala Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi selaku editor in chief, berperan tegas melakukan pengontrolan ketat mekanisme pengelolaan jurnal ini sesuai dengan aturan yang berlaku.

Dalam bentuk OJS, sampai saat ini, jurnal Heritage sudah terindeks di beberapa indeksasi level menengah, seperti DOAJ, google Scholar, Morareff, dan lainnya. Dalam perjalanannya, semua naskah yang diterbitkan dapat diakses di web OJSjurnallektur.kemenag.go.id/php.index/heritage. Pemrosesan sirkulasi artikel pun dilakukan sesuai prosedur OJS, yaitu dengan menerima artikel melalui proses register di web jurnal Heritage. Selanjutnya, diproses oleh dewan redaksi untuk di-screeningterlebih dahulu menyangkut keterkaitan artikel dengan tema kelekturan dan kekhazanahan. Setelah itu, double blind reviewdilakukan oleh mitra bestari atau disebut juga dengan editorial board yang berasal dari Indonesia, Belanda, Inggris, dan Jerman. Mereka pada umumnya sudah memiliki artikel yang disitasi jurnal tingkat scopus. Pada tahap ini, peer review menelaah secara detail, termasuk kelayakan dari segi isi dan bahasa, serta struktur penulisan layaknya sebuah artikel ilmiah bertaraf internasional. Tidak heran apabila terdapat sebagian artikel yang tidak memenuhi syarat ditolak pada tahap ini. Pengoreksian bahasa dilakukan secara ketat setelah melalui proses review tersebut, dalam bahasa OJS disebut dengan kerja copy editor. Tahap terakhir adalah layoutartikel dan menerbitkannya di web OJS.

Perjalanan jurnal dalam sistem OJS ini selangkah lagi menuju sitasiscopus, sebagai sitasi internasional tingkat tinggi saat ini. Banyak hal yang perlu dipersiapkan untuk menggapai tahap ini, di antaranya memperbanyak sitasi jurnal ini sesuai target yang ditentukan, dan meningkatkan status editor dan mitra bestari pada tahap yang lebih dikenal di sitasi scopus. Di samping mempersiapkan diri untuk dapat mendaftar pada tingkat scopus, pada tahun ini jurnal OJS ini akan melakukan akreditasi online pada bulan Juli mendatang. Karena itu, tim dewan redaksi, dalam rangka mempersiapkan hal-hal tersebut di atas, sudah mengadakan beberapa kali rapat, dan rapat terakhir dilaksanakan pada hari Selasa  (17/4/2018). Dalam rapat ini, tim mendiskusikan artikel-artikel yang harus didrop dan artikel-artikel yang layak masuk pada tahap review oleh editorial board. Di samping itu, dalam pembahasan juga dilakukan evaluasi terhadap indeksasi dan isi web OJS.

Tim jurnal secara terus menerus bekerja. Tidak hanya dalam rapat, melainkan juga di waktu-waktu lainnya. Tim menggunakan waktu rapat untuk mendiskusikan hal-hal yang tidak dapat diselesaikan secara individual. Harapannya, kedepan jurnal ini dapat menggapai cita-cita yang diinginkan, sampai pada tahap scopus dan terus bertahan kedudukannya dalam akreditasi LIPI serta eksis sebagai jurnal bertaraf internasional. (FI/bas).

 

 

 
Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI