INCRE: Komunikasi Agama dan Pendidikan Lintas Negara
Jakarta (11 November 2020). Dalam satu dekade, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI mengadakan kegiatan rutin konsultasi pemerintah dengan tokoh-tokoh agama untuk membicarakan masalah-masalah sosial keagamaan yang terjadi di Indonesia. Kegiatan ini berlangsung sejak tahun 2010.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Litbang dan Diklat Achmad Gunaryo saat membuka kegiatan The 2nd International Conference on Religion and Education (INCRE) yang berlangsung secara daring, Rabu (11/11).
“Dalam kegiatan tersebut, beberapa permasalahan dibicarakan seperti masalah pendidikan, hisab rukyat, masalah haji, produk halal, dan ekonomi umat. Kegiatan itu diberi nama Halaqah Ulama Nasional,” ujar Kaban Gunaryo.
Mulai Tahun 2015, bersamaan dengan pemberlakukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), maka Halaqah Ulama mulai diperluas menjadi Halaqah Ulama ASEAN. Semenjak itu, beberapa tokoh agama dan tokoh pendidikan dari ASEAN mulai hadir menyukseskan kegiatan tersebut. Berbagai gagasan dibangun seperti gagasan penguatan Moderasi Beragama dalam lingkup ASEAN.
“Selanjutnya, pada tahun 2016 diselenggarakan Halaqah Ulama ASEAN dengan tema Mengembangkan Moderasi Beragama Melalui Jaringan Pendidikan Keagamaan di negara-negara ASEAN. Hasilnya adalah Komitmen Bogor,” lanjut Kaban Gunaryo.
Komitmen Bogor itu, lanjut Kaban, berisi empat hal. Pertama, menyosialisasikan Islam Wasathiyah sebagai penjabaran Islam rahmatan lil alamin. Kedua, membuat pertemuan ulama dan majelis kerjasama tingkat ASEAN. Ketiga, menyerukan penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia dalam beragama di wilayah ASEAN dan bersama-sama menanggulangi berkembangnya radikalisasi agama di Asia Tenggara dan dunia internasional.
“Terakhir, membuat kerjasama program pengembangan ekonomi, sosial, dan budaya pendidikan keagamaan dan kegiatan lain yang mendukung,” terangnya.
Seiring perjalanan waktu, ada pemikiran pertemuan tokoh agama dan tokoh pendidikan agama tidak saja di kalangan Islam tetapi melibatkan tokoh agama dan tokoh pendidikan lintas agama. Kegiatan dimulai membangun komunikasi pendidikan lintas agama yang diadakan di Bandung, Indonesia pada tahun 2018.
“Forum komunikasi ini menghasilkan gagasan untuk membangun komunikasi dan kerjasama antar lintas agama dalam memajukan pendidikan dan peradaban bersama,” tutupnya.[]
diad/diad