Inisiasi Bimtek Videografis, Perpus Kemenag Tingkatkan Transformasi Layanan Umat

6 Apr 2022
Inisiasi Bimtek Videografis, Perpus Kemenag Tingkatkan Transformasi Layanan Umat

Jakarta (Balitbang Diklat)---Perpustakaan Balitbang Diklat Kementerian Agama menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Kualitas Layanan Perpustakaan, yakni Bimbingan Teknis Pembuatan Videografis untuk Peningkatan Soft Skills Pegawai Kementerian Agama dalam Mewujudkan Transformasi Layanan Umat.

Kegiatan dibuka resmi oleh Kabag Umum dan Perpustakaan Sekretariat Balitbang Diklat Kemenag, Puji Kusbandari. Dalam sambutannya, Kabag Umum berpesan kepada para peserta untuk tetap taat protokol kesehatan.

“Mari kita patuhi protokol kesehatan dengan menerapkan prokes 5M dan 1D, yaitu berdoa. Semoga kita semua tetap diberikan kesehatan oleh Allah SWT sehingga bisa beraktivitas sehari-hari,” ajaknya.

Bimtek yang digelar di Hotel Luminor Pecenongan, No 35 Kebon Kelapa, Gambir,  Jakarta Pusat, Rabu, 6 April 2022, ini dimoderatori Plt. Subkoordinator Perpustakaan, Hariyah.

Dalam laporannya, Hariyah mengatakan bahwa bimtek ini merupakan lanjutan bimtek sehari sebelumnya, yakni bimtek infografis. Meski berbeda, namun kedua memiliki peran dan fungsi yang saling beririsan. Utamanya terkait informasi kelembagaan yang perlu diketahui publik.

Acara tersebut menghadirkan narasumber dari Indonesiabaik.id Subdit Audio Visual dan Media Sosial, Direktorat Pengelolaan Media, Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo, yakni Ananda Syaifullah (desainer grafis) dan Alfin Ardian (videografer).

Dalam paparannya, Ananda mengatakan bahwa secara umum video editing dimaknai sebagai proses manipulasi dan penataan gambar/video hingga audio untuk menghasilkan suatu video baru sesuai pesan yang ingin disampaikan.

“Video editing bertujuan Membuang Klip Video yang tidak diperlukan. Memilih Klip Video terbaik. Menciptakan Alur Cerita. Menambahkan Efek, Grafis, Musik, dan lain-lain. Menciptakan style, dan kreativitas dalam video. Menciptakan sudut pandang baru bagi audiens,” ujarnya.

Untuk editing video, ia memiliki sejumlah tips persiapan. Pertama, brainstorming yaitu menentukan tema topik dan cerita yang ingin disampaikan. Kedua, storyboard yang meliputi tiga langkah: 1) Membuat narasi. 2) Membuat panduan visual per-adegan. 3) Membantu untuk tetap mengedit sesuai dengan alur yang diinginkan dan sesuai dengan cerita.

“Ketiga, output yang meliputi dua hal. Yakni, akan diposting di manakah video yang dihasilkan, dan membantu untuk menentukan durasi dan style dari video yang dihasilkan. Terakhir, footage. Siapkan footage yang dibutuhkan sesuai tema,” terangnya.

Pria kelahiran Jakarta, 21 Maret 1994 itu menambahkan bahwa dalam persiapan editing perlu dipilih musik atau audio yang sesuai dengan videografis. Setidaknya ada tiga langkah dalam hal ini.

“Dalam memilih musik atau audio, carilah yang dapat mewakili cerita yang disampaikan di video. Lalu, gunakan musik instrumental atau tanpa vokal. Kemudian sesuaikan musik dengan tempo video yang akan dihasilkan,” paparnya.

Ia berpesan, dalam menggunakan sumber audio hendaknya dicari dari sumber yang aman. Misalnya dari youtube.com atau audio library. Lalu, source aplikasi,  kemudian langganan web penyedia audio. Contoh, audiojungle.com dan elements.envato.com.

Ia juga mengingatkan agar para pembuat konten video terlebih dahulu menentukan strategi konten yang ingin dibuat. “Sebelum membuat konten video, kita perlu menentukan konten yang ingin dibuat. Pada dasarnya kita dapat membuat secara bebas berbagai macam konten yang diinginkan mulai dari vlog, video lucu, tips dan tutorial, reaction, dan lain-lain,” tuturnya.

Terkait siapa saja target penontonnya, ia mengatakan bahwa harus diketahui peranan penonton atau audience terhadap channel yang akan kita bangun. “Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat sebuah konten video. Pertama, menentukan audience atau calon penontonmu. Kedua, menentukan kategori dari kontenmu. Ketiga, ciptakan ciri khas dari akun dan kontenmu,” pesannya.

Bimtek videografis tersebut diikuti oleh 50 peserta dari perwakilan seluruh unit Eselon 2 di lingkungan Balitbang Diklat, delegasi unit Eselon 1 di lingkungan Kemenag, dan undangan khusus dari kementerian atau lembaga lain.[]

Ova/diad

Penulis: Mustofa Asrori
Editor: Dewindah
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI