Kabadan: Halal Bi Halal Tradisi Baik Muslim Indonesia
Jakarta (12 Juli 2017). Dalam rangka meningkatkan etos kerja, menguatkan soliditas antar pegawai, dan kedisiplinan, Badan Litbang dan Diklat menyelenggarakan kegiatan Pembinaan Pegawai dan Halal bi Halal Idul Fitri 1438 H. Selain itu, kegiatan yang bertempat di Anjungan Provinsi Jawa Tengah, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) ini, juga berupaya untuk mempererat tali ukhuwah islamiah (semangat tali persaudaraan sesama muslim) dan ukhuwwah basyariyyah (tali persaudaraan sesama manusia/rekan kantor) setelah sebulan penuh berpuasa di bulan suci Ramadan kemarin.
Pembinaan pegawai merupakan salah satu kegiatan Bagian Ortala, Kepegawaian, dan Hukum dalam bentuk pembinaan seluruh pegawai Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Tahun 2017 yang diramu dengan sentuhan nuansa silaturahim dan saling memaafkan antar pejabat-pegawai. Tema yang diangkat Melestarikan Halal bi Halal untuk Memperkokoh 5 (Lima) Nilai Budaya Kerja (Integritas, Profesionalitas, Inovasi, Tanggung Jawab, dan Keteladanan) di Lingkungan Balitbang dan Diklat Kementerian Agama.
Pada kesempatan ini, Sekretaris Badan Litbang dan Diklat, Dr. H. Rohmat Mulyana Sapdi, MPd., melaporkan bahwa kegiatan ini diikuti Pejabat Eselon II, III, IV, pejabat fungsional, para widyaiswara dan peneliti, maupun segenap pegawai/karyawan di lingkungan Badan Litbang dan Diklat yang seluruhnya berjumlah sekitar 434 orang (sekitar 85 % datang). Selain itu, juga dihadiri sejumlah mantan pejabat Badan Litbang dan Diklat, Ibu-Ibu pengurus Dharmawanita, serta para pensiunan pegawai Badan Litbang dan Diklat. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Badan Litbang dan Diklat, Prof. H. Abdurrahman Mas’ud, Ph.D.
Dalam laporannya, Rohmat juga membacakan pengumuman penetapan Pegawai Teladan/ Terbaik pada Unit Sekretariat Badan Litbang dan Diklat yang jatuh pada saudara Zulfikar, SE. Pegawai pada unit Bagian Keuangan tersebut berhak mendapatkan uang 2 juta, plakat, dan piagam penghargaan.
“Sekretariat masuk pada Zona Integritas dan tahun ini dijadikan pilot project/ proyek perubahan, yang insya Allah akan diikuti oleh Balai Litbang Agama (BLA) Semarang, Balai Diklat Keagamaan (BDK) Denpasar, dan LPMQ. Semoga penganugerahan pegawai teladan ini bisa diikuti oleh seluruh BDK dan BLA lainnya secara nasional dengan indikator yang memadai dan disepakati,”papar Rohmat.
Pada kesempatan ini, ditayangkan juga video proyek perubahan Badan Litbang dan Diklat, zona integritas, dan Benchmarking yang telah dilaksanakan sekaligus pelepasan Para Petugas Ibadah Haji (PPIH) 2017 dari Badan Litbang dan Diklat.
Dalam sambutannya, Mas’ud mengucapkan terima kasih sekaligus mohon maaf yang sebesar-besarnya bila ada ucapan, atau perbuatan yang kurang berkenan di hati. Mas’ud menjelaskan bahwa acara Halal bi Halal dan silaturahim berlebaran saling membukakan pintu maaf ini mencerminkan budaya tradisi masyarakat Muslim Indonesia yang harus diteruskan. Tradisi silaturahim ini membawa citra positif, mengekspresikan Smiling Islam (Islam yang senyum, penuh keramahan), yang bersumber dari ayat-ayat suci Al-Qur’an dan juga hadis Nabi Muhammad SAW, kemudian dipraktikkan oleh generasi sahabat, tabi’in dan seterusnya.
“Mari kita tunjukkan corak identitas Muslim Indonesia yang ramah, saling menghormati, menjunjung tinggi etos kerja, bekerja keras, dan toleran. Khususnya kita selaku ASN Balitbang dan Diklat Kementerian Agama agar selalu mengimplementasikan 5 Nilai Budaya Kerja kita, “ujar Mas’ud.
Tampil sebagai penceramah Halal bi Halal kali ini Ibu Dra. Hj. Dewi Ani Endriyanti, dari Muslimat NU, narasumber TV Nasional dan Muballigoh kajian Islam di Masjid Istiqlal. Ia memberikan nasehat dan wejangan bagi ASN Badan Litbang dan Diklat.
Dalam ceramahnya, ia menguraikan bahwa silaturahim itu sangat penting, kita dilarang untuk mendengki, jahat sama orang, serta jangan memutuskan tali silaturahim sesama muslim. Di samping itu, Ustadzah lulusan kampus IIQ Jakarta ini juga membeberkan begitu urgennya kita selaku hamba Allah untuk meluruskan niat di hati ketika kerja, harus profesional, jujur, berintegritas, dan amanah. Oleh karena itu, “Tingkatkan etos kerja di kantor, jangan setengah-setengah, “pungkasnya. (Nasrullah Nurdin/bas)