Kabadan: Jaga Soliditas dan Profesionalisme Dalam Bekerja
Jakarta (12 Juni 2017). Dalam rangka mempererat tali ukhuwwah islamiyyah(semangat tali persaudaraan sesama muslim) dan ukhuwwah basyariyyah (tali persaudaraan sesama manusia/rekan kantor) di bulan suci Ramadhan 1438 H ini, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama mengadakan acara Buka Puasa Bersama, bertempat di lt. 20 Gedung Kementerian Agama Jl. M.H. Thamrin No. 6, Jakarta Pusat.
Acara ini merupakan salah satu kegiatan Bagian Ortala, Kepegawaian, dan Hukum dalam bentuk pembinaan pegawai Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Tahun 2017 yang dikemas dengan sentuhan nuansa Ramadhan. Pada kesempatan ini, tampak hadir sejumlah pimpinan, baik dari Pejabat Eselon I, II, III, dan IV, pejabat struktural, pejabat fungsional, para WI dan peneliti, maupun segenap pegawai/karyawan di lingkungan Badan Litbang dan Diklat yang seluruhnya berjumlah 394 orang. Begitu istimewa, tampak hadir juga sejumlah mantan pimpinan Kepala Badan Litbang dan Diklat, dan mantan Eselon II.
Acara yang cukup syahdu ini diawali dengan khataman Al-Quran terlebih dahulu dengan dipimpin Hafizh Al-Quran LPMQ, dan dilanjutkan dengan Pembacaan Kalam Ilahi Ayat Suci Al-Quran oleh Hj. Ida Zulfiya, M.Ag dari LPMQ. Buka puasa ini bertemakan “Internalisasi Nilai-Nilai Puasa Dalam Akselerasi 5 Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama”. Dalam sambutannya, Kepala Badan Litbang dan Diklat, Prof. H. Abdurrahman Mas’ud, Ph.D, menuturkan kegiatan ini bertujuan untuk “menguatkan kembali 5 nilai budaya kerja Kementerian Agama, khususnya bagi seluruh pegawai Badan Litbang dan Diklat dalam praktek kerja sehari-hari di kantor, ”pesannya.
Mas’ud mengatakan kita sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mengemban amanah di lingkungan Badan Litbang dan Diklat harus menjaga soliditas dan profesionalisme dalam bekerja serta melayani umat dengan baik. Bulan puasa, jangan dijadikan alasan untuk tidak giat bekerja, jangan malas-malasan, justru pada bulan yang berkah ini kita harus lebih optimal dalam menjalankan tugas dan memaksimalkan kinerja kita masing-masing.
“Kejadian-kejadian besar dalam Islam dan bangsa Indonesia ada pada bulan Ramadhan ini. Seperti turunnya Al-Quran (nuzulul Quran) pada tanggal 17 Ramadhan, terjadinya perang Badar, dan proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia yang jatuh pada bulan suci Ramadhan, ”tandasnya.
Dalam sambutan pamungkasnya, Mas’ud menyitir sebuah bait syi’ir : “Tetaplah di jalan hidayah, jangan bersedih meski sedikit mereka yang lurus. Jauhilah jalan korup yang jahat, jangan pernah tergoda meski banyak yang terjerumus.”
Pembicara lain yang didapuk sebagai narasumber kultum menjelang Magrib, Ibu Dr. Kholilah, M.Pd (Ketua Bidang Agama KOWANI/Kongres Wanita Indonesia) dari Muslimat NU, yang memberikan nasehat dan wejangan bagi ASN Badan Litbang dan Diklat. Dalam ceramah agamanya, beliau mengatakan kita sebagai ASN Kementerian Agama harus banyak-banyak bersyukur kepada Allah SWT atas limpahan karunia-Nya. Misalnya, dapat tunjangan kinerja, basic incomelumayan besar, belum lagi gaji ke-13, atau THR yang akan diberikan kepada kita. Di luar sana banyak sekali yang ingin menjadi ASN namun terkendala moratorium dari pemerintah.
Oleh sebab itu, pada bulan Ramadhan ini, “mari cara mensyukuri nikmat itu kita harus bekerja dengan semaksimal mungkin, terus meningkatkan etos kerja kita di kantor, jangan setengah-setengah dalam bekerja dan memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Everything lillah (semuanya ikhlas beramal untuk Allah saja). Niatkan tulus hanya mengharap ridha Allah, bukan karena dipantau atasan kita. Tetap jaga profesionalitas, jangan suka iri dengan teman sekantor, hasud, bohong, dan penyakit hati lainnya, “ pungkasnya. (Nasrullah Nurdin/bas)