Kabalitbangdiklat Ajak Tokoh Masyarakat NTB Dukung Kebijakan Pemerintah yang Konstruktif

5 Jun 2015
Kabalitbangdiklat Ajak Tokoh Masyarakat NTB Dukung Kebijakan Pemerintah yang Konstruktif

Mataram (5 Juni 2015). Kepala Badan Litbang dan Diklat (Kabalitbangdiklat), Abd. Rahman Mas’ud mendapatkan kesempatan berharga bertatap muka dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat se-Nusa Tenggara Barat, Jum’at (5/6). Kesempatan tersebut didapat saat Kabalitbangdiklat mewakili Menteri Agama menyampaikan Keynote Speech pada kegiatan “Workshop Kerukunan Hidup Umat Beragama Bagi Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat se-Nusa Tenggara Barat”  yang diselenggarakan oleh Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dalam kapasitasnya mewakili Menteri Agama, Kabalitbangdiklat menyampaikan bahwa kerukunan umat beragama merupakan modal yang sangat berharga bagi kelangsungan berbangsa dan bernegara. “Kerukunan umat beragama yang kita miliki sekarang ini mungkin saja masih kita rasakan belum sempurna. Namun dengan segala suka dukanya, kerukunan umat beragama di Indonesia dianggap sebagai yang terbaik dalam pengamatan masyarakat internasional. Bahkan Indonesia dinilai sebagai laboratorium kerukunan umat beragama,” tegas Mas’ud dihadapan tokoh agama dan tokoh masyarakat NTB.

Kabalitbangdiklat juga menyampaikan bahwa berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Badan Litbang dan Diklat, Provinsi Nusa Tenggara Barat termasuk provinsi yang memiliki budaya yang beraneka ragam. Kemajemukan masyarakat NTB juga disertai dengan munculnya berbagai budaya yang menjadi kearifan local (local wisdom), seperti semangat Patut (baik, terpuji, hal yang tidak berlebihan),Patuh (rukun, damai, toleransi, saling menghargai), dan Patju(rajin, giat, tidak mengenal putus asa) yang  tertulis dalam lambang daerah Kabupaten Lombok Barat.

Kabalitbangdiklat juga berpendapat bahwa Provinsi NTB merupakan salah satu provinsi yang tergolong rukun dan damai. Meskipun terdapat beberapa kasus keagamaan, namun secara umum permasalahan itu dapat diselesaikan dengan baik. Meskipun demikian, Kabalitbangdiklat tetap mengingatkan bahwa selama terjadi kemajemukan di masyarakat, potensi konflik selalu ada. Oleh karenanya, ia berpesan agar tokoh agama dan tokoh masyarakat tetap waspada.

Menurutnya, pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk mewujudkan masyarakat yang rukun dan damai. Berbagai kebijakan telah dikeluarkan untuk menjaga keharmonisan kehidupan bermasyarakat, termasuk kehidupan beragama. Untuk itu, Kabalitbangdiklat menyampaikan harapan agar kebijakan-kebijakan yang konstruktif, seperti upaya perwujudan masyarakat yang rukun dan harmonis didukung secara penuh oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat.[]

ags/viks/ags

Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI