Kapus Mohsen: Pengelolaan Jurnal Edukasi Harus Tetap Dimaksimalkan

30 Jan 2023
Kapus Mohsen: Pengelolaan Jurnal Edukasi Harus Tetap Dimaksimalkan
Kapus Mohsen didampingi Kasubbag TU Irhason membuka fullday Rapat Persiapan Pengelolaan Jurnal Edukasi Volume 21 tahun 2023 di Hotel 101 Urban Jakarta Thamrin, Senin (30/1/2023).

Jakarta (Balitbang Diklat)---Kepala Pusat (Kapus) Litbang Pendidikan Agama dan Keagamaan (Penda) Balitbang Diklat Kemenag RI Mohsen Alaydrus mengatakan, pengelolaan Jurnal Edukasi perlu dimaksimalkan.

Hal itu dikatakan Kapus Mohsen dalam pembukaan fullday Rapat Persiapan Pengelolaan Jurnal Edukasi Volume 21 tahun 2023 di Hotel 101 Urban Jakarta Thamrin Jl Taman Kebon Sirih 1 No 3 Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (30/1/2023).

“Saya berharap Jurnal Edukasi sebagai satu-satunya produk akademik yang kita miliki ini tetap jalan. Karena ini merupakan media penting terkait komunikasi kepada publik,” kata Habib Mohsen, sapaan akrabnya.

“Oleh karena itu, apakah nama Jurnal Edukasi tetap atau berubah, itu soal lain. Penting tetap terbit,” sambung habib asal Palu, Sulawesi Tengah ini.

Kapus Mohsen mengatakan bahwa keberadaan Jurnal Edukasi ini terkait dengan manajemen pengelolaannya. Siapa pun pengelolanya, harus memiliki kompetensi di bidangnya. Sebab, jurnal merupakan produk akademik yang tunduk kepada aturan semacam indeksasi semacam Sinta dan Scopus.

“Oleh karena itu, dalam pertemuan ini perlu dilakukan evaluasi pengelolaan hingga terbitnya KMA tentang nomenklatur baru Badan Litbang menjadi Badan Moderasi menyusul lahirnya Perpres No 12 Tahun 2023 tentang Kementerian Agama,” paparnya.

Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah Ditjen Bimas Islam periode 2017-2020 ini menambahkan bahwa Jurnal Edukasi memiliki peran penting sebagai eksistensi lembaga. Sebelumnya ia menjadi wahana bagi para peneliti dan dosen untuk meraih angka kredit. Ke depan, ia bisa menjadi ladang bagi para pegawai fungsional lainnya.

Kasubbag TU Irhason yang memoderatori pembukaan menggarisbawahi bahwa Jurnal Edukasi yang selama ini dikomandoi para peneliti, ke depan bisa dikelola pegawai JF lainnya.

“Penyesuaian dengan nomenklatur dalam SOTK baru tentu dibutuhkan. Sebab, jurnal ini memang dibutuhkan sebagai wahana komunikasi literasi. Ke depan, perlu ada format yang tepat terkait wajah baru,” ujarnya.

Tim redaksi Jurnal Edukasi antara lain Husen Hasan Basri dan Hayadin, dua peneliti eks Puslitbang Penda yang kini hijrah ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), hadir memberi testimoni dan masukan terhadap masa depan jurnal ini.

Hadir juga pengelola Jurnal Dialog, Abas Al-Jauhari dan Pri Wahyudi, yang diminta berbagi tentang pengelolaan jurnal di lingkungan Sekretariat Balitbang Diklat tersebut. Selain itu, hadir pula para pegawai Puslitbang Penda dan para tamu undangan dari kampus dan ormas keagamaan. (Ova/bas)

   

 

Penulis: Mustofa Asrori
Editor: Abas
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI