Karakter di Era Digital: Apa yang Perlu Diketahui tentang Generasi Alpha?
Ciputat (Balitbang Diklat)---Memasuki hari kedua, Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Balitbang Diklat Kementerian Agama RI menyelenggarakan sesi berbagi pengetahuan dengan tema "Pendidikan Karakter di Era Generasi Alpha.”
Serial berbagi pengetahuan ini, yang juga bertepatan dengan Hari Amal Bhakti Kementerian Agama ke-79, menghadirkan para narasumber yang berkompeten, seperti widyaiswara Kementerian Agama Abdul Haris Pito, Aden Daenuri, dan perwakilan generasi Alpha Muhammad Rizal. Sesi ini dipandu Nuraini, dan diselenggarakan secara interaktif serta disiarkan langsung melalui YouTube dan Instagram Pusdiklat Teknis.
Aden Daenuri, salah satu narasumber, membahas tantangan dan kelebihan yang dimiliki oleh Generasi Alpha. "Generasi Alpha lahir di zaman teknologi yang sangat maju, dengan gadget dan media sosial yang mendominasi kehidupan mereka,” ujar Aden di Ciputat, Rabu (8/1/2024).
Menurut Aden, salah satu dampak positifnya mereka akan terbuka untuk menerima informasi dan mendapatkan apa yang dia cari dengan mudah. Berbeda dengan di zaman saya dulu ketika menunggu informasi itu harus menunggu guru, karena guru dianggap sebagai satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.
Generasi Alfa, kata Aden, juga memiliki banyak teman. Hanya permasalahannya belum tentu temannya yang di sekitarnya. “Mereka bisa berhubungan dengan orang-orang di luar daerah, bahkan di luar negeri tetapi belum tentu dia berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya,” tambahnya.
Namu, Aden merasa khawatir, apabila Generasi Alfa ini yang disebut generasi ‘rebahan’ sambil menggenggam gadget. Tetapi, karena asyik dengan gadgetnya itu bisa berpengaruh terhadap etikanya. “Bisa jadi, ketika ditanya oleh orang tua saja mungkin menjawabnya pun sambil lalu,” pungkas Aden.
Sementara itu, narasumber lainnya Abdul Haris Pito menyatakan bahwa anak-anak Generasi Alpha, yang sudah menjadi native digital, tidak seharusnya dianggap tidak memiliki etika yang baik. "Karakter mereka masih dalam proses pembentukan, dan etika yang terbentuk akan terlihat ketika mereka dewasa nanti," katanya.
Pito menegaskan bahwa penting bagi generasi ini untuk diberi waktu dan pembimbingan yang tepat dalam mengembangkan karakter mereka.
Muhammad Rizal, mewakili Generasi Alpha, menjelaskan bahwa perkembangan teknologi sangat mempengaruhi mental dan karakter mereka. “Teknologi membuat segalanya menjadi instan, seperti memesan makanan hanya dengan beberapa klik,” terangnya.
Rizal menambahkan bahwa Generasi Alpha cenderung cepat terbuka terhadap informasi, dan kadang merasa perlu mencari informasi tambahan di luar sumber yang diberikan oleh guru.
Dengan berbagai pemaparan yang disampaikan narasumber, sesi berbagi pengetahuan ini memberikan wawasan baru tentang tantangan dan peluang yang dihadapi Generasi Alpha dalam mengembangkan karakter mereka di tengah kemajuan teknologi.
Barjah