Kebersamaan Menuju Solidaritas, Pusdiklat Tenaga Administrasi Harus Lebih Baik

27 Jan 2022
Kebersamaan Menuju Solidaritas, Pusdiklat Tenaga Administrasi Harus Lebih Baik

Semarang (Balitbang Diklat)---Kepala Pusdiklat Tenaga Administrasi A. Buchori menegaskan agar kegiatan tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Ia mengatakan tahun lalu menjadi sejarah, jika menemukan catatan yang baik maka perlu ditingkatkan kualitasnya sedangkan jika kurang baik maka harus diperbaiki.

Hal itu disampaikan Kapusdiklat Administrasi A. Buchori saat membuka kegiatan Kapasitas Pegawai dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan kediklatan di Semarang, Rabu (26/01/2022).

“Tahun ini akan dimulai lagi fase pembelajaran klasikal, saya berharap team work yang ada  dengan posisi apapun dapat berkoordinasi dengan baik, saling mengisi satu sama lain dan bekerja sama dengan baik,” ujarnya.

Kegiatan mengusung tema “Kebersamaan Menuju Soliditas” diikuti oleh 82 peserta yang berasal dari Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Pusdiklat Tenaga Administrasi, Balai Diklat Keagamaan Semarang, dan Universitas Negeri Semarang, berlangsung pada 26 – 29 Januari 2022.

Pada kesempatan itu, Guru Besar Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang Achmad Gunaryo menyampaikan materi untuk memotivasi para pegawai Pusdiklat Tenaga Administrasi. Ia mengatakan profesionalisme seorang ASN diukur dari kontrak kerja dan kinerja, maka dibutuhkan seorang SMART ASN.

“SMART ASN  merupakan pegawai dengan kompetensi, kinerja, serta profesionalisme yang tinggi sehingga mampu beradaptasi dan semakin responsif terhadap perubahan serta pencapaian tujuan organisasi,” ujar Kaban periode 2020–2021.

Selain itu, seorang SMART ASN juga harus berwawasan global, menguasai teknologi informasi, mampu berbahasa asing, serta memiliki networking yang baik.

Sementara, menurut Gunaryo, problem yang harus dibenahi di Indonesia saat ini adalah masih adanya mentalitas priyayi dalam diri para ASN,  kualitas pelayanan ASN yang masih buruk, dan praktik korupsi dalam rekrutmen ASN.

“Bukan hanya itu, terdapat pula masalah seperti banyaknya mutasi dan promosi yang dilakukan tidak sesuai aturan main, korupsi yang dilakukan oleh ASN, masih ditemukan pungutan liar oleh ASN kepada masyarakat, dan politisasi birokrasi,” tuturnya.

Hadir dalam kesempatan ini Kabag TU Nilam Nur Azizah dan Kepala Balai Diklat Keagamaan Semarang Anshori. []

RS/diad

Penulis: Rahmi Siregar
Editor: Dewindah
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI