Kemenag Luncurkan Strategi Pengembangan Kompetensi SDM Berbasis Teknologi
Ciputat (Balitbang Diklat) --- Kementerian Agama (Kemenag) melalui Pusat Pengembangan Kompetensi (Pusbangkom) SDM Pendidikan dan Keagamaan meluncurkan strategi baru untuk pengembangan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang bertujuan meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan keagamaan. Strategi ini melibatkan pendekatan modern berbasis teknologi dengan mengintegrasikan pelatihan tatap muka, tatap maya, dan platform pembelajaran daring (MOOC Pintar).
"Kami percaya bahwa pengembangan kompetensi SDM yang adaptif terhadap perkembangan teknologi sangat penting untuk menciptakan tenaga pendidik dan pengelola keagamaan yang lebih kompeten," ujar Kepala Pusbangkom SDM Pendidikan dan Keagamaan Mastuki di Ciputat, Selasa (14/1/2025).
Menurut Mastuki, pelatihan akan dilakukan dalam dua pendekatan utama, yaitu synchronous (tatap muka dan tatap maya) dan asynchronous (belajar mandiri). "Pelatihan tatap muka di ruang kelas pintar akan diadakan secara terbatas, dengan durasi antara 20 hingga 60 JP. Selain itu, kami juga menyediakan live streaming agar peserta yang tidak bisa hadir secara langsung tetap bisa mengikuti pelatihan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Mastuki menjelaskan tentang platform MOOC Pintar yang dirancang sebagai "Marketplace Pengetahuan". Melalui MOOC Pintar Pusbangkom memberikan kesempatan bagi peserta untuk mengikuti pelatihan terstruktur yang terjadwal, berbagi pengetahuan secara fleksibel, dan mendalami materi melalui Klinik Pengetahuan.
Pusbangkom juga berperan sebagai manajer utama konten di platform tersebut, sementara Balai Diklat Keagamaan (BDK) dan Loka Diklat turut berperan dalam pengelolaan dan produksi konten, dengan supervisi dari Pusbangkom. "Kami ingin memastikan bahwa setiap pelatihan yang dilaksanakan tidak hanya relevan dengan kebutuhan saat ini, tetapi juga siap menghadapi tantangan di masa depan," tambahnya.
Dengan adanya pendekatan ini, Pusbangkom berharap dapat menciptakan SDM yang lebih kompeten, terampil, dan siap menghadapi perkembangan zaman. "Kombinasi antara pelatihan tatap muka, daring, dan fasilitas tambahan seperti Klinik Pengetahuan akan membantu peserta memperdalam materi dan meningkatkan kemampuan mereka secara maksimal," tutup Mastuki.
(Halimah Dwi Putri)