Kementerian Agama Sambut PKA Model Blended Learning
Jakarta (Balitbang Diklat)—Pusdiklat Tenaga Administrasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama melaksanakan webinar penyamaan persepsi Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) pola Blanded Learning sebagai upaya menyambut Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 6 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 5 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Pelatihan Struktural Kepemimpinan. Kegiatan berlangsung di Tangerang Sepada hari Kamis (9/2/2023).
Dalam arahannya Kepala Pusdiklat Tenaga Administrasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Syafi’i mengungkapkan webinar ini menjadi momentum penting dalam penyamaan persepsi Pelatihan Kepemimpinan Administrator pola Blanded Learning, agar penyelenggara dan pengelola pelatihan mengetahui regulasi baru yang belum pernah dilaksanakan pelatihan blended learning sebelumnya.
“Mudah-mudahan penyelenggaraan PKA akan berimbas pada pelatihan kepemimpinan lainnya, sehingga menjadi lebih baik lagi di masa mendatang,” ungkapnya.
Syafi’i menginformasikan bahwa Pusdiklat tahun 2023 menyelenggarakan PKA sebanyak empat angkatan. Pelatihan ini berkurang dibanding tahun 2022 sebanyak enam angkatan.
“PKA tahun ini berkurang karena Pusdiklat Administrasi harus mendistribusikan pelatihan Jabatan Fungsional (JF) baru yang jumlahnya sangat banyak. JF ini berasal dari penyetaraan maupun dari uji kompetensi, terlebih karena persyaratan JF yang jika tahun ini tidak ikut pelatihan, tidak bisa naik jabatan,” katanya.
“Maka pandai-pandai mengatur mana yang prioritas, sehingga semua dapat terpenuhi, baik pelatihan struktural maupun fungsional,” pesannya.
Menurut Kapus, PKA dilaksanakan secara blended learning dengan menggunakan LMS yang ada di bawah pengelolaan LAN. “Menjadi pengalaman baru bagi penyelenggara dan pengelola. Sebelumnya kita menggunakan LMS sendiri dengan full daring dan hanya klasikal saat seminar aksi perubahan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Syafi’i berpesan kepada para widyaiswara agar betul-betul menguasai agenda yang disampaikan dan terus berinovasi. “Widyaiswara menjadi komponen paling vital, maka mutlak mendapatkan pengetahuan untuk memperoleh kompetensi yang akan diajarkan,” imbau Kapus.
Kapus Syafi’i meyakini meskipun widyaiswara pernah menjadi berbagai fasilitator pelatihan, jika tidak mendapatkan penyamaan persepsi maka kompetensinya kurang memadai. Oleh karena itu, webinar ini dilaksanakan dalam rangka memenuhi informasi yang utuh dalam pembelajaran pola blended learning tersebut.
Kapus berharap kegiatan ini bermanfaat bagi penyelenggara, pengelola, fasilitator dan penyelenggaraan Pelatihan Kepemimpinan Administrator. “Semoga PKA yang akan dimulai tanggal 13 Februari 2023 mendatang dapat berjalan dengan lancar tanpa ada kendala apapun,” tutupnya.
Hadir sebagai narasumber Muhammad Rezky Aditya Ardiyan dan Baban Sobandi dari Lembaga Administrasi Negara. Masing-masing membawakan materi penyamaan persepsi bagi pengelola dan penyelenggara serta materi penyamaan persepsi bagi fasilitator agenda.
Sasaran peserta webinar adalah penyelenggara, pengelola dan fasilitator/tutor pada Pusdiklat Tenaga Administrasi dan Balai Diklat Keagamaan diantaranya Kabag TU, Kepala BDK se-Indonesia, para Widyaiswara, dan para pegawai yang nanti akan menjadi pengelola pelatihan kepemimpinan, namun ikut bergabung dalam zoom meeting beberapa Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri.
Siti Kusriyah/RS/diad